39 • WAITING FOR YOU <3

1.8K 94 2
                                    

HAPPY READING!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar🐣

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM:

@choc.oolatoo

•°•

Malam ini terasa begitu dingin. Hujan, tengah mengguyur seluruh kota yang gadis itu pijak. Menatap kedepan gadis berambut urai itu menghela nafasnya.

Usai? Satu kata yang selalu berada dibenak nya.

Tidak. Ia tidak mau, aley masih belum sanggup buat Nerima kenyataan kalau nyatanya lelaki itu milik orang lain. Aley belum siap untuk benar benar bisa melepaskannya.

"Aley kangen Axel, aley mau peluk Axel lagi. Tapi Axel nyakitin aley Mulu," katakanlah aley gila, ya. Dia gila. Gila karena lelaki itu.

Aley menatap kaki nya, air mata nya mengalir kembali. Bukankah tadi ia sudah berjanji untuk tidak menangis? Mengapa sekarang air mata itu dengan nakal nya jatuh.

Melamun. Itu adalah satu satunya healing terbaik menurut aley, ia hanya bisa terdiam jika sedang mempunyai masalah.

Lamunan aley buyar saat notif hp miliknya mengalihkan atensinya.

Axel🦁

Axel🦁
Dimana??

(Dibaca)

Tanpa berniat membalas aley memasukkan kembali hp nya, seharusnya sudah cukup untuk dia memutuskan jawabannya sekarang.

Bangun, aley mengadahkan tangannya ditengah rintikan hujan. Langit tau aja kalau dirinya sedang tidak baik baik saja.

"BOGELL!!"

Aley berjengit kaget, menolehkan kepalanya ia lalu tersenyum senang.

"Aley ga bogel! Aley tinggi kak!"

Lelaki dengan jacket levisnya itu terkekeh, ia lalu mengusap pucuk kepala milik aley lembut.

"Pulang, Nanti dicariin bunda gimana?"

Aley menggeleng, "disini adem, aley mau disini aja"

Lelaki itu berdecak. Memang sudah tidak heran dengan adiknya ini.

"Kamu tau ga? El udah balik, sekarang ada dirumah kamu itu"

Aley yang awalnya terbengong secara tiba tiba ia terbangun, "serius?!"

Devan mengangguk, "dia udah sukses diusianya yang masih muda, dia ga berandalan kaya Kaka..." lirih Devan menunduk lesuh.

"Ko ngomong nya gitu?"

"Kaka kan cuman bisa nyusahin keluarga kamu doang, seharusnya Kaka ga balik. Seharusnya Kaka ga bilang kalau Kaka anak angkat bunda ka-"

Belum selesai berbicara, aley secara tiba tiba menutup mulut milik Devan dengan erat. Menggeleng perlahan aley lalu memeluknya.

"Makasih," lirih Aley.

"Untuk?"

"Makasih, karena udah mau pulang. Kaka tau? Aley hampir gila karena kehilangan Kaka waktu kecil"

AXELLION (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang