cover by : @.cholat.art
Zidanne axellion adelard atau kerap biasa disebut Axel.
Axel adalah ketua dari geng xavargas yang bisa dikenal kejam dalam melawan musuhnya, siapa sih yang tidak tau geng xavargas? Menjadi anak yang broken home tentu tidak pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°•
Aley tersenyum manis melihat hasil gambaran yang ia buat.
"Ga sia sia belajar sama ka bobi"
Aley meneliti lagi gambaran yang ia buat, dengan mengangkat tinggi tinggi kertasnya. Terdapat gambar domba dengan badan seekor kera telah digambar oleh aley.
Merasa mengingat sesuatu aley buru buru mengambil buku diary nya, dan mencentang urutan pertama yang tertulis. 'Aley jadi pacar Axel'
Aley tersenyum lebar sungguh senang dirinya hari ini.
"ALEYYY— KELUAR AXEL ADA DIBAWAH TUH" terdengar teriakan yang menggelegar dari arah bawah. Membuat Aley yang tadi fokus kepada diarynya menjadi menoleh kearah pintu.
Bibirnya tersenyum tipis, bahkan pipinya bersemu merah saat ia tahu yang datang kerumahnya ialah seseorang yang sudah menjadikannya kekasih.
Merapihkan buku nya dengan kecepatan kilat, ia lalu berlari menghampiri seseorang yang saat ini menunggunya dibawah sana.
"AXELLLLL" aley langsung menubruk dada bidang milik Axel. Hingga Axel yang belum siap dengan pelukan gadisnya itu hampir terjungkal.
Bunda aley menggelengkan kepalanya. Dasar anak muda.
"Udah sehat sayang?" Axel mengelus kepala aley.
Aley tersipu malu kedua kalinya cowo itu memanggil dirinya sayang, aley menganggukkan kepala nya pelan berkata bahwa dirinya sudah lebih enakan. Lalu ia menarik tangan Axel untuk duduk di sofa miliknya.
"Leyyyy" Axel mengerucutkan bibirnya. Dengan muka sedihnya.
"Kenapa axel??"
"Axel tadi jatuh dari motor" Axel menurunkan bibirnya. Dengan mata yang berkaca kaca.
Mata aley terbuka lebar mendengar penuturan dari lelaki itu, "Ihhhh ko bisa? Motor nya gapapa kan xel???"
"Aleyy..."
"Yang jatuh Axel..." Axel merusutkan badannya lemas, saat mengetahui yang gadis itu khawatirkan ialah motornya. Sebegitu pentingkah motor untuk gadis itu?
Disisi lain aley hanya bisa menatap bingung Axel yang terlihat tidak bersemangat, "Axel kenapa? Aley ada salah?"
"Aley ga pernah salah, motornya aja yang salah. Besok mau axel bakar" sinis Axel, memalingkan wajahnya enggan untuk menatap aley.
