21 24 51 15

9.6K 731 11
                                    

Keyla mengembuskan napas kasar ketika sampai di suatu tempat, membenarkan tas punggungnya. Matanya menatap sedikit lebih lama tempat itu, lalu meyakinkan diri untuk melangkah masuk ke sana. Gadis yang memakai jas merah khas seragam SMK Nusa Bina jurusan Akuntansi itu menginjakkan kakinya di perpustakaan kota.

Keyla tidak tahu lagi mau ke mana. Kembali ke sekolah sangat tidak mungkin. Mau pulang ke rumah pun yang ada semakin bermasalah. Alhasil pikirannya hanya mengarah pada perpustakaan kota.

Ketika sudah masuk, gadis itu langsung mengisi data diri di komputer yang tersedia khusus untuk pengunjung perpustakaan. Tidak lama, karena setelahnya Keyla meminta kunci loker pada penjaga perpustakaan.

Namun, seragam yang dikenakan Keyla sangat mencolok sehingga wanita yang memakai baju batik hitam putih khas orang dinas itu bertanya, "Kamu anak ESENBI, ya? Memangnya jam segini udah pulang? Baru jam sembilan, jam-jamnya istirahat." Wanita itu menyipitkan mata, lalu menuding Keyla, "Kamu bolos, ya?"

Sontak, Keyla merasakan jantungnya berdegup lebih cepat. Selama ia sekolah, Keyla belum pernah bolos. Jadi ketika terciduk begini rasanya gadis itu ingin menghilang saja dari bumi. Ia gemetar mendengar pertanyaan itu.

Lalu, Keyla membalasnya dengan terbata, "Eh? Emm ... eng-engga, kok, Bu. S-saya-"

"Dia ke sini sama saya. Pihak sekolah yang suruh cari buku buat lomba."

Keyla belum menyelesaikan ucapannya, tetapi seseorang dari belakang gadis tersebut sudah memotongnya. Ia menoleh dan terkejut melihat siapa yang datang. Lelaki dengan tampilan urakan memakai jaket kulit custom berwarna hitam yang mana ada logo di dada kanannya.

Mata Keyla terus menatap lelaki itu hingga tidak sadar tangannya sudah ditarik dan diberikan kunci loker oleh lelaki di hadapannya ini.

"Biasa aja kali ngelihatnya," gumam lelaki itu, melangkah menuju loker untuk menyimpan tas ranselnya, diikuti Keyla yang juga melakukan hal serupa.

Setelah itu, lelaki tersebut pergi menuju rak-rak buku yang dipenuhi dengan buku teknologi. Keyla mengikuti lelaki yang notabenenya adalah pemilik NEM tertinggi ke-4 tingkat SMP tahun 2019. Ya, siswa yang tengah bersama Keyla ini adalah Raden Egi Rafranza, saudara kembar Pangeran Egi Rayyanza.

Dari belakang, Keyla bertanya, "Lo bolos?"

Raden berhenti di rak dan memilih buku yang akan ia baca. Melirik sekilas, Raden membalas, "Menurut lo?"

"Tapi tadi lo bilang--"

"Gue cuma nyelametin lo. Makanya lain kali bawa baju ganti kalo mau bolos," ucap Raden yang sudah seperti penasihat, tetapi nasihatnya ini sangat tidak boleh ditiru.

"Eh? Tapi gue gak bermaksud bolos, kok. Gue cuma--"

"Bolos bareng Riyan? Gue udah tahu."

"Hah?"

Kebiasaan.

Raden menemukan buku yang ingin ia baca. Buku mengenai programmer bersampul soft cover. Lelaki itu menoleh ke arah Keyla dan menarik sebelah alisnya ke atas, tersenyum miring pada gadis itu. "Ke RSJ, 'kan?" tanyanya seakan sudah tahu apa yang dilakukan Keyla.

"Hah?"

Raden berdecak malas, "Hah-heh-hoh. Berisik. Di perpus dilarang berisik. Udah sana! Cari buku lo sendiri!" usir lelaki itu.

Keyla masih bingung dengan situasi saat ini, ia menatap punggung Raden yang menjauh dari area rak-rak buku teknologi. Menggaruk tengkuk yang tidak gatal, Keyla meneguk salivanya susah payah. Lalu, gadis itu memilih untuk pergi menuju rak yang berisi novel, karena ia malas membaca buku pelajaran.

The Crazy ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang