44 52 15 33 44 54 / 15 24 22 23 44

6.7K 570 134
                                    

"Jangan mau nyari sekolah buat kebutuhan lo, sekali-kali biarin sekolahan yang nyari lo karena ngebutuhin lo."

- Riyan Adigara -

***

Hari ini adalah hari terburuk menurut seorang gadis yang dikenal arogan dan sombong. Setelah menyusun rencana singkat bersama Raden di hari kemarin, rasanya gadis itu ingin membatalkan rencana mereka hari ini juga.

Lucu, tapi entahlah.

Ratu sudah duduk di pembatas rooftop SMK Nusa Bina dengan santai. Hal tersebut tentu saja membuat satu sekolah heboh apalagi murid yang baru datang langsung dikejutkan dengan kegilaan gadis famous itu.

"Woi! Lo mau ngapain anjir!"

Salah seorang siswa dari jurusan Multimedia berteriak dari bawah, tetapi tidak ada respons dari Ratu. Gadis itu seakan menulikan pendengarannya walau jujur saja dia agak tidak senang dan tidak mood hari ini. Walau begitu, Ratu harus tetap menjalankan rencana bodoh mereka ini. Rencana dadakan tanpa rencana B.

Ratu hanya perlu menunggu sampai Bu Anya datang saja, barulah ia memulai aksi gilanya ini.

Gadis cantik itu sengaja duduk di sana untuk mengundang perhatian saja. Dia tahu bahwa pastinya isi pikiran para murid SMK Nusa Bina tertuju pada bunuh diri. Ratu terlihat akan melakukan hal bodoh satu itu.

Terlebih ketika gadis itu berteriak, "Lo semua diem di bawah atau gue lompat!" Sembari menunjuk ke bawah, kemudian merentangkan tangannya.

Seseorang yang membungkuk berlindung di balik pembatas rooftop itu berdesis pelan, tetapi masih terdengar oleh Ratu. Lalu, ia bertanya, "Udah ada belum Bu Anya-nya?"

"Belum. Diem lo ntar ada yang curiga, njir."

"Iya-iya."

Tidak sampai lima menit, setelahnya Bu Anya ada pada jangkauan Ratu di mana gadis itu segera memberikan kode kepada Raden menggunakan tangan kanan yang diangkat ke atas satu kali.

Raden yang memahami kode itu pun langsung pergi dari sana untuk turun dari rooftop menuju ruang kepala sekolah. Terdengar saat kakinya menuruni anak tangga, suara Bu Anya meneriaki Ratu untuk tidak melakukan hal gila secara terang-terangan.

"Ananda Ratu! Turun kamu! Bahaya!" seru Bu Anya.

Ratu mengabaikannya karena suara Bu Anya yang berteriak tidak begitu jelas. Ia masih saja berdiri di pembatas rooftop dengan merentangkan tangan. Perlahan, ia berakting seolah benar-benar akan terjun ke bawah dengan memajukan kakinya satu per satu.

Tenang saja. Gadis itu pandai sekali berakting, bukan? Jadi, untuk urusan satu ini bukan sesuatu yang sulit baginya.

Raden yang sudah benar-benar turun dari tangga itu menoleh ke kanan dan kiri, berharap semua murid bahkan guru dan staf SMK Nusa Bina berfokus pada Ratu yang berbuat ulah. Lelaki itu berlari ke ruang kepala sekolah tanpa mau membuang waktu setelah dirasa aman dan tidak ada yang melihat aksinya.

Karena semua berfokus pada Ratu, alhasil Raden dengan mudah sampai ke ruang kepala sekolah tersebut. Ia melihat langit-langit di setiap sudut, rupanya tidak ada satu pun CCTV yang dipasang di area itu.

Aneh.

Namun, Raden tidak mau berpikir itu dahulu karena dia tengah merasa bodoh sekarang. Lelaki itu menepuk keningnya di saat mengingat bahwa ruang Bu Anya ini tidak akan bisa dibuka siapa pun karena harus menggunakan sidik jari. Paling tidak, ada kartu yang bisa men-scan atau kode sandi yang Raden tahu.

The Crazy ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang