Halo, gaiss.. gimana kabarnya? Semoga selalu baik-baik saja yaa..
***
Happy reading
***
Keyla berjalan bersama siswi lain selesai mereka berganti pakaian dari seragam olahraga menjadi seragam berjas merah khas SMK Nusa Bina. Namun, baru juga kakinya belum benar-benar masuk ke kelas, seseorang datang menghampiri dengan napas terengah.
Jilo mendongak sekilas dan mengatur napasnya lebih dulu. Lelaki yang merupakan sahabat Riyan itu panik setengah mati, memegangi dada yang bergemuruh hebat. Dasi yang terpasang di lehernya pun sampai tidak karuan bentuknya.
"Key!" Jilo mulai bersuara, tetapi hal tersebut jelas membuat Keyla jadi semakin penasaran.
"Atur napas lo dulu, Jil," ucap Keyla peduli.
Tidak butuh waktu lama karena napasnya sedikit lebih netral, Jilo pun berkata, "C-coba lo cek laporan kita. Gue dapet info kalo hampir semua kelas laporannya hilang. Bahkan laptop mereka sengaja dirusakin setelah fail laporan bazar itu dihapus."
"Lo serius, Jil?" Pangeran yang baru datang dari belakang pun terkejut dengan pemberitahuan dari Jilo.
"Makanya gue minta Key cek laporannya buat mastiin rumornya bener apa enggak."
Sontak, Keyla melirik Pangeran sekilas dan segera menuju tempat duduknya untuk memastikan bahwa rumor itu tidak benar. Kalau benar, bisa gawat. Jelas mereka harus mengulang membuat laporan itu, sedangkan deadline sore ini.
Sebenarnya fail mereka sudah disalin di laptop Riyan juga karena awalnya memakai laptop lelaki itu. Namun, laptop Riyan terkadang eror, maka dari itu mereka memakai laptop Keyla untuk menaruh fail yang nantinya akan dikumpulkan ke Pak Andra dalam bentuk soft file yang akan dipresentasikan juga.
Sampai di tempat duduknya, Keyla mengernyit ketika resleting tasnya terbuka. Padahal saat ia berganti pakaian, gadis itu yakin tasnya tertutup rapat. Setelahnya, Keyla mengambil laptopnya di mana ia dikerumuni beberapa murid kelas, karena penasaran.
Saat dicoba untuk diaktifkan, laptop Keyla tidak mau menyala. Terlebih, ada goresan-goresan pada layarnya yang disengaja.
"Laptop gue rusak," ujar Keyla.
"Hah? Serius lo, Key?"
Keyla mengangguk, kemudian menunjukkan laptopnya kepada mereka yang berkerumun.
"Tuh, kan. Ini pasti ulah orang yang sama yang ngerusakin laptop kelas lain," ucap Jilo. Ia ikut kesal dengan si pelaku yang tiba-tiba menciptakan keresahan seperti ini.
"Trus gimana?"
Salah satu dari mereka memusatkan pandangan ke arah pintu, di mana Raden dan Ratu baru masuk. Dua insan yang baru dari UKS itu seketika mengerutkan kening ditatap teman sekelasnya.
Tanpa curiga, Raden bertanya, "Kenapa lo pada natap gue sama Ratu begitu?"
"Lo udah tau kalo laporan SWOT kita buat presentasi bazar kemarin itu laptopnya dirusakin?" tanya Jilo pelan, karena tidak mau mengundang keributan dengan Raden.
Bukan hanya Raden yang baru masuk, tetapi di belakangnya ada Riyan yang ikut mengerutkan kening mendengar pertanyaan yang diajukan Jilo.
"Maksud lo apa, Jil?" tanya Riyan.
Riyan menghampiri mereka semua, diikuti Raden dan Ratu yang saling tatap karena mereka tidak tahu apa-apa.
Kemudian, salah satu siswi yang memiliki pikiran buruk terhadap Raden itu mengajukan pertanyaan kepada lelaki urakan tersebut. "Jangan-jangan ini semua ulah lo ya, Den?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Class
Mystery / ThrillerDisatukan dengan murid-murid ambisius bukanlah keinginan seorang Keyla Zeara. Entah keberuntungan apa yang membuat dia mendapatkan beasiswa hingga bisa masuk ke sekolah gila ini. Keyla pikir, hanya dia yang pintar. Keyla pikir, kepintarannya tak ada...