Kamu adalah gelora rasa yg membuatku ingin memelukmu dalam labirin rasa. berharap sang kuasa satukan kita selamanya. Namun aku tahu jika kita tak akan pernah bisa bersama.
________••________
Sore itu di ruangan aster mereka berkumpul bersama dengan bunda. saat berada di ruangan aster. Tama, Linggar dan Nayla melihat jelas kesedihan yang menyelimuti atta dan bunda nya.Saat ini mereka tau jika atta dan bunda sangat dekat setelah melihat senyum dan pelukan yang tulus pada sosok ibu dan anak itu. Hangat rasanya namun hati mereka tidak bisa berbohong jika hati mereka juga ikut merasakan kesedihan pada keluarga kecil atta.
Setelah melihat bunda yang terbaring lemas di sana mereka seperti merasakan derita yang di timpa oleh bunda dan atta.
Saat itu mereka tau mengapa mata atta selalu menyorotkan mata yang sendu.
Sedikit tawa pada atta yang membuat hati mereka jauh lebih terasa sakit karena mereka tau jika atta menyembunyikan luka, pura pura tersenyum dan tertawa di depan bunda nya. Padahal hati atta sedang tidak baik baik saja. Hatinya begitu banyak menampung luka dan duka.
"Allo bunda.." sapa nayla dan Tama.
"Sini sini masuk.." kata bunda lembut penuh senyum, bunda sedang menahan rasa sakit di daerah dadanya.
"Bunda gimana masih sakit?" Tanya atta pada bunda. Tangan mungil atta meraih tangan bunda yang penuh dengan kelembutan itu.
"Udah mendingan kok nak.." bunda berbohong padahal bunda merasakan sakit yang luar biasa. Bunda berusaha mati Matian agar tak terlihat jika sedang menahan sakit.
Setelah mereka mendengar jika bunda baik baik saja hati mereka terasa nyeri.
"Bunda.. Bunda mirip deh kayak atta.. cantik.." ucap nayla tiba tiba memecah keheningan. Pertanyaan nya itu membuat netra yang semula tertuju pada bunda kini tertuju pada nayla. Nayla bermaksud baik ia tak ingin jika atta dan bunda berlarut larut dalam kesedihan.
"Hehhh" ucap Tama tangannya mencubit lengan nayla.
"Apaan sih Lo sakit anj"
"Mulut Lo.. diem aja Kenapa"
Bunda tersenyum dan sedikit tertawa setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut nayla. Atta berusaha menyembunyikan senyum malu pada bibir nya.
"Dulu pas atta lahir bunda kira atta itu cewe, cantik soalnya. persis deh kaya bayi perempuan. Ehh ternyata malah cowo.." bunda mulai bercerita mengingat ingat kisah nya dulu.
Mereka tertawa geli setelah mendengar cerita dari bunda. Di belakang sana hanya Iqbal yang tak tertawa, ia begitu bosan dengan suasana di ruangan aster namun berbeda dengan Tama, nayla dan lingar mereka ikut hanyut dalam suasana di ruangan aster. Walau terlihat jelas luka yang menyelimuti atmosfer ruangan aster mereka masih tetap merasakan hangat di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di bulan Juli.
Teen Fictionkisah tentang dua anak Adam yang saling mencinta, namun cinta yang begitu setia dan sempurna menentang norma dan agama, entah takdir atau semesta tak mengizinkan mereka untuk bersama, ketidak Adilan dunia membuat cinta mereka berakhir duka dan lara...