15. kecewa

4.1K 378 55
                                    

Tiap alunan elegi dan diksi dari pujangga yang tersakiti akan tercipta senandung puisi penuh sakit hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiap alunan elegi dan diksi dari pujangga yang tersakiti akan tercipta senandung puisi penuh sakit hati.

_______••______

Manusia punya rasa kecewa dan sakit hati yang Tuhan berikan sebagai bentuk cobaan. begitu juga dengan bunda yang mati Matian menahan sakit hati dan juga rasa kecewa yang amat mendalam pada putra kesayangannya, jelas ini bukan cobaan melainkan ini karma atas anaknya yang suka sesama.

Kemarin semesta memberi beban yang amat berat pada atta dan bunda. Atta yang sakit hati karena bunda tau jika ia suka dengan sesama sedangkan bunda juga merasakan sakit hati karena putra kesayangannya lebih memilih kekasih nya ketimbang hati bunda yang tersakiti, namun atta juga ingin berada di pihak bunda jika atta berada di pihak bunda sama saja ia membohongi hati nya sendiri, ia masih belum ingin berpisah dengan Idan kekasihnya.

Dari kemarin bunda berdoa biar  Tuhan membantu atta untuk menemukan jalan yang benar agar tidak terus menerus menyimpang.
Dari kemarin bunda memohon pada atta agar cepat cepat sadar dar jeruji dosa.

Bunda sakit namun belum sempat sembuh ia seperti harus di paksa untuk sakit lagi, rasanya Sakit nya bunda tak terobati kini sakit nya lebih sakit di banding bunda tau jika suaminya sering bermain gila dengan wanita penggoda. 

Sakit di dada tepat nya di jantung bunda rasanya seperti mati rasa setelah mendengar dari mulut anak kesayangannya itu katanya tak suka perempuan, katanya ia ingin egois untuk mempertahankan hubungan yang terlarang. Jelas bunda menentang karena bunda masih sayang dengan atta, masih menganggap nya sebagai anak kesayangan dan kebanggaan bunda.

Kata dokter bunda makin melemah tubuhnya sudah tak berdaya untuk berjalan, bahkan untuk menangis saja bunda lebih tersiksa dan dada nya lebih sakit.

Bunda sudah tak mempunyai semangat untuk hidup. bunda lelah, lelah dengan semuanya, bunda sempat berfikir jika esok ia tak akan bangun lagi karena bibirnya  sudah pucat, badan semakin dingin dan gemetar, dada terasa nyeri dan perih, di dalam hati bunda sudah yakin jika pulang nya bunda bukan ke rumah berwarna coklat melainkan bertemu tuhan untuk menuntunnya pulang. Isi kepala bunda sungguh runyam seperti benang yang tak memiliki titik ujung.

Dari tadi bunda masih menangiss, meski jauh terasa sakit bunda tetap ingin menangis, hanya menangis dan meratapi nasib yang bisa di lakukan oleh bunda. Hanya menangis rasa sakit bunda bisa setengah hilang, namun masih saja teras sakit.

Perut bunda terasa perih dan nyeri sebab dari kemarin belum terisi apa pun Untuk makan saja bunda tak ingin, ia hanya ingin bertemu dan berbicara dengan putranya, bunda ingin memohon sekali lagi ia masih ingin melihat anaknya ke jalan yang benar, ke jalan Tuhan.

dari kemarin banyak yang menemui bunda, dari pak Danang sampai sahabat baik atta. Pak Danang tak Bernai untuk memohon kepada atta agar cepat cepat berubah, pak Danang hanya berani memberi bisikan doa berharap Tuhan mendengar dan meringankan beban mereka.

Pelangi di bulan Juli.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang