"Hidup akan hancur ketika orang yang kita rindu telah mati dan melebur menjadi satu dengan bumi."
______••______
Sore ini di ketiga sahabat dan sepasang luka mereka masih berada di taman kota, melihat indahnya senja yang menyapa, angin begitu hangat saat menyentuh kulit. jiwa mereka seakan terisi lagi sebab deru tangis dan rasa bersalah kini di ganti kan oleh gelora tawa.
Insan yang tadinya kecewa karena sesuatu yang di sembunyikan dengan rapat rapat kini mulai terbiasa dengan insan lainnya
"Senja nya cantik ya?" Mata Nayla berbinar, melihat senja di deapan sana dengan rumput hijau yang tak terlalu panjang.
"Iya cantik banget.. jarang jarang banget liat kayak ginian sambil kumpul kumpul bareng" Tama juga mulai terpesona dengan senja, di samping nya dua sosok Dengan tangan saling bertaut seakan sangat menikmati sekali hadirnya jinga di sore hari.
Jinga di sore hari banyak memori di hati yang tak kan pernah hilang, sampai mati pun masih ada meski sedikit pudar. Jinga hadirkan tawa bagi insan yang melihat dan menikmati akan keindahan nya.
"Ngak kerasa ya bentar lagi kelas 12.. sedih bakal pisah sama kalian" ocehan Nayla seperti mengingatkan mereka kembali jika masa masa mereka akan habis sebentar lagi, hidup yang sebenarnya akan mulai mereka jalani.
"Cepet banget anjing libur nya.." Linggar belum rela jika seminggu lagi ia mulai bersekolah dengan hari hari yang mebosankan katanya.
"Ehh ehh... ini kan tinggal seminggu lagi kita yang libur, gimana kalo besok kita ke Jogja, Liat laut Mau nga?" Terkadang saran dari Linggar ada benar nya, sebaiknya masa masa mereka harus di habiskan dengan kebersamaan.
"Gue mau udah lama nga liat ombak.."
"Lo cewe nga baik nginep sama cowo cowo.."
"Ye gapapa.. kalo nginep nya sama cowo cowo yang nga Doyan cewe. Gue jamin aman." Ujar Nayla disambung dengan gelak tawa.
"Si anjing.." umaptan dari Tama hanya di balas oleh Nayla dengan tawa dan gurauan.
"Lo berdua gimane? Mau ikut nga?" Tanya Linggar pada atta dan Idan "ikut aja deh ikut.."
"Gimana Lo mau?" Tanya Idan pada kekasihnya.
"Gue mau, gue stres di rumah.."
Keduanya memutuskan untuk ikut sebab mereka ingin melihat hal lain selain Bandung
Keduanya saling tersenyum dengan tangan yang masih bertaut. Sungguh ketiganya begitu iri dengan cinta tak seharusnya ada.
Pada akhirnya mereka setuju jika besok akan pergi ke laut, akan habiskan sedikit waktu mereka di pinggir laut dengan senja yang akan turun.
Saat senja mulai Hilang mereka memutuskan akan pulang, pulang ke tempat yang mereka sebut sebagai rumah namun tidak dengan atta dan zidanta. Bagi mereka rumah adalah jika bertemu dengan sosok yang mereka sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di bulan Juli.
Teen Fictionkisah tentang dua anak Adam yang saling mencinta, namun cinta yang begitu setia dan sempurna menentang norma dan agama, entah takdir atau semesta tak mengizinkan mereka untuk bersama, ketidak Adilan dunia membuat cinta mereka berakhir duka dan lara...