23. Takut

1.9K 123 22
                                    

Dan pada akhirnya cinta akan tetap memudar saat semesta dan norma tak menyebut nama kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan pada akhirnya cinta akan tetap memudar saat semesta dan norma tak menyebut nama kita

_______••________

Malam di Jogja begitu hangat, kisahnya mereka juga ikut menghangat di kota cantik dan antik yang mereka impikan sedari dulu. Dua putra Adam itu gantung harapan tinggi tinggi untuk tinggal di Jogja, sebab di sini ada banyak manusia yang sama seperti mereka, banyak perbedaan yang mengelilingi mereka, dan banyak juga cinta yang di semogakan oleh Jogja.

Bandung sudah bawa banyak mereka luka, namun Bandung sudah berhasil buat dua putra Adam itu jatuh cinta di bumi Pasundan karena banyak yang menantang mereka dan menginginkan mereka untuk tidak menjadi satu maka mereka berjuang untuk tinggal dan hidup bersama sama saat usia mereka sudah genap ketika dewasa.

Malam ini malam terakhir bagi mereka untuk bermalam di Jogja, liburan mereka sudah hampir habis  di sini di kota orang mereka berani jatuh cinta, mengabadikan setiap momen dengan orang yang paling mereka sayang

Nayla, Linggar dan juga tama kisah mereka belum usai, masih panjang akan cerita tentang mereka, ternyata memang benar jatuh cinta dengan sahabat sendiri memang tak ada habisnya akan rasa sakit. Untuk Nayla dan juga tama tolong mengalah, tolong berkorban demi hati yang sudah hampir mati.
Dan untuk atta dan juga Idan, percayalah jika masih ada hari esok untuk habiskan waktu berdua, masih ada tempat untuk keduanya berpulang.

Mereka sama sama berdoa, memang semesta tak mengijinkan mereka untuk tetep menjadi satu, namun mereka yakin jika semesta akan mengijinkan keduanya untuk bangun rumah di tanah yang istimewa. Di Jogja mereka akan bangun rumah dengan keringat mereka sendiri.

"Mau jagung ngak?" Ucap Idan saat atta sibuk dengan orang yang berlalu lalang di hadapannya. Ia malah terfokus dengan laki laki sedikit tua dengan gerobak jagung yang terlihat panas dan hangat

"Kenapa tiba tiba nwarin gue jagung? Nggak ada opsi lain?"

"Apa ya? Mau cinta dari gue ngak"

"Makan cinta ngak bikin kenyang hahha." Ledek atta pada Idan laki laki di depannya juga ikut tertawa dengan tangan meremas hidung atta.

"Lo mau jagung?" Tanya atta yang di ajak bicara hanya memperhatikan deretan giginya sambil tertawa.

"Hehe iyaa.. beliin dong di depan sana" ucap Idan dengan mengulurkan 2 lembar uang berwarna biru.

"MANJAA BELI SENDIRI" ucapnya dengan tangan mengambil uang itu lalu berjalan ke gerobak jagung.

Dari jauh netra Idan tak bosan melihat insan yang terlahir cantik itu.

"Nihh..." Ucap atta menyodorkan kantung plastik berisi 3 potong jagung manis hangat. "Gitu banget liatin gue, cakep ya?"

"Malem ini Lo cantik banget anj.. sumpah ngak boong,  mana semok lagi waktu jalan."

Pelangi di bulan Juli.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang