19. Bertemu karena rindu

1.8K 152 5
                                    

biarpun dia mati, kenangan nya tak akan pergi kisahnya masih menjadi abadi di hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

biarpun dia mati, kenangan nya tak akan pergi kisahnya masih menjadi abadi di hati

_____••_____


Rindu masih tertinggal di tepian tanah pusara, rasa sakit masih kentara di relung hati yang paling dalam. Marah nya ayah membuat putra Adam bersedih, marah nya ayah membuat luka bertambah lagi.

Ayah tetap sayang pada atta meski ia bukan putra kandung nya sendiri. Namun rasa sayang ayah jauh lebih besar pada putra kedua sekaligus putra kandungnya sendiri. Dava masih menjadi anak Yang ayah Bangga kan, Dava masih anak yang ayah bela. Apa ayah masih mau mebela Dava jika ia tahu Dava sedikit sama dengan kakaknya.

Biarlah waktu yang memberitahu tentang kebenaran yang seharusnya di rahasiakan. Harus di sembunyikan sebab masalah belum mereda.

Di atas sana apa bunda bersedih melihat keluarga kecilnya sedikit berantakan. Apa bunda ikut menangis jika melihat putra pertama nya masih belum sekuat yang bunda pikirkan.

Idan masih terkurung di kamar, meski terkurung Idan ingin Linggar menemuinya ia ingin tahu bagaimana keadaan kekasih nya saat ini ia benar benar rindu, sudah beberapa mingu Idan tak melihat senyum sang pemilik sorot mata sendu.

Sepertinya Idan ingin Linggar memastikan jika atta masih bisa tersenyum tanpa sosok yang atta sayang sampai saat ini.

"Atta gimana? Ada kabar tentang dia? Ada hal yang bikin dia sedih?" Pertanyaan yang sama masih Idan tanyakan Setiap harinya pada lingar.

"Akhir akhir ini gue sama tama nga kumpul sama atta."

"Anjing... kenapa Lo nga ikut? Gue udh nyuruh Lo ngejaga dia."

"Ayahnya ngasih tau kalo atta bukan anak kandungnya nya, makanya atta Nga main akhir akhir ini.. gue sama tama nga berani buat ngajak dia main."

"Kenapa Lo baru ngasih tau gue anjing?" Idan begitu terkejut saat mendengar kenyataan yang baru ia dengar, rasa bersalah masih menbal di hatinya. Saat ini ia merasa sebagai kekasih yang bajingan dan juga gagal sebab saat atta terluka ia tak ada di samping nya, berbagi luka yang pernah ia janjikan juga belum terlaksana, malahan atta yang menderita batinnya, Idan juga terluka raga nya namun ia tak ingin memberitahu pada atta

"Gue baru tau tadi Cok.. adeknya yang kasih tau Tama sama Nayla makanya gue buru buru ke sini. Cepet Lo siap siap gue mau bawa Lo"

"Ke mana?"

"Udah Lo ikut aja."

"Mamah ada di luar ngak mungkin dia ngijinin gue pergi gitu aja."

"Dia pasti ngijinin Lo, Gue udah bilang ke ayah Lo kalo Lo mau ikut bimbel lagi dia ngijinin Lo keluar." Ucap Linggar sembari menyodorkan buku dan beberapa brosur bimbel itu semua sudah Linggar siap kan demi sahabat baiknya itu
Persahabatan mereka begitu erat, perbedaan tak membuat mereka memutuskan hubungan pertemanan yang mereka jalin sedari SMP.

Pelangi di bulan Juli.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang