18. Terbongkar juga.

3.4K 318 89
                                    

Sesunyi sunyi nya isi semesta ini, bumi juga tahu sunyi paling menyakitkan itu ketika raga mu tak lagi ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesunyi sunyi nya isi semesta ini, bumi juga tahu sunyi paling menyakitkan itu ketika raga mu tak lagi ada.

_____••_____

Hancur...

Aku Si lemah yang sulit berbaur
Lebur...

segelintir rasa yang sulit di atur
Luka dan duka sudah bercampur
____________

Tiga hari setelah pergi nya bunda seperti ada yang hilang dari dunia, tiga hari di tingal nya bunda terasa sepi dan nelangsa. Kini atta sendiri lagi tak ada rumah yang bisa ia jadikan tempat berpulang karena bunda tlah pergi begitu juga dengan Idan yang pergi tanpa pamit.

Kemarin Nayla dan tama sudah bercerita tentang Idan yang di kurung di kamar oleh sang mamah selama liburan sekolah ini. Katanya lagi Idan berusaha melupakan atta, dari hati paling dalam Idan ia berbohong, berbohong mungkin bisa ubah nasib mereka, namun Tuhan sudah punya jalan cerita untuk mereka yang begitu terluka dan nelangsa.

Pergi nya bunda sudah setengah hati atta relakan, namun pergi nya Idan sama sekali belum atta relakan, masih mengganjal dan terbayang bayang di kepala dan hati nya.

Sudah berkali kali juga atta menghubungi kekasihnya itu namun angin lalu menjadi jawabannya. Hatinya begitu rindu dengan sosok yang sangat ia hapal betul, ia rindu dengan pelukan hangat pada tubuhnya, ia rindu dengan ciuman dan dekapan yang tulus, ia juga rindu dengan setitik senyum dan raut wajah kesalnya, atta begitu rindu dengan apapun itu yang berkaitan dengan Idan.

"Kak.. udah beberapa hari ini kakak di kamar terus,kita keluar ya? Cari angin segar."

Atta belum menjawab ia sama sekali tak mendengarkan adiknya berbicara saat ini pikirannya begitu penuh pandangan nya begitu kosong.

"Kak?"

"Iya"

Senyum sedikit mengembang di sudut bibir Dava. Kata dan suara yang begitu singkat sudah beberapa hari tak Dava dengar, rasanya mirip dengan suara bunda yang begitu halus dan juga tulus, pergi nya bunda sudah Dava relakan ia begitu sedih saat kakaknya terpuruk dan berlarut-larut dengan keadaan.

Toko buku tempat di mana mereka akan habiskan sedikit waktu dan sedikit lupakan luka yang kemarin.

Dava tak begitu bingung karena ia sudah tau buku mana yang ingin ia pilih, buku berwarna biru Dengan gambar laut di depan nya ia ambil kini buku bertuliskan laut itu sudah bisa ia peluk. Dari jauh Dava memperhatikan kakak nya. Dari jauh atta terlihat engan untuk memilih buku yang akan dia beli, tangan nya saja juga bingung untuk memilih buku yang mana. netra nya tertarik dengan rak buku di dekat jendela, Buku coklat muda sedikit tebal ia ambil. "Cantik.." ucap nya setelah sekian lama ia membisu, walau terlihat buku itu untuk wanita tak membuat nya untuk merubah niat nya untuk membeli buku coklat muda yang sedikit cantik itu.

Pelangi di bulan Juli.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang