di antara banyaknya duka, hanya keguguran mu lah yang membuat ku terluka
_______••_______
Sore itu hujan turun dengan derasnya seperti nya hujan juga ikut bersedih ketika mendengar duka dari anak bumi yang terluka.
Tetesan miliaran air hujan menetes dengan derasnya, gemuruh suara air hujan dan hawa dingin menyelimuti atmosfer.
Senja tak terlihat sore itu, senja di gantikan semesta yang sedang bersedih dan menangis. Sudah lama juga semesta tak menangis sekali nya menangis ia seperti berpihak pada putra Adam yang luka nya begitu berat.
Idan masih menyendiri di tepi danau dengan air hujan yang mengguyur tubuhnya. Hati nya masih sakit karena terpaksa ingin berhenti mencintai kekasihnya, ini semua demi bunda agar bisa tertawa seperti semula. Hadirnya hanya beban bagi mereka, tapi Idan juga bahagia bisa merasakan hangatnya keluarga.
Tubuhnya terasa dingin dan gemetar. hati nya terasa sakit namun kepalanya jauh lebih sakit sekarang.
Akhir akhir ini ia juga merasa sakit Sakitan, apa ia tidak teratur untuk meminum obat? Apa tak ada yang menyuruh nya untuk istirahat? Sakit nya itu seperti hilang saat melihat sebuah senyum yang seindah senja. Siapa lagi jika bukan kekasihnya.
Idan beranjak dan memilih untuk pulang, ia kedinginan ia ingin minum obat untuk meredakan sakitnya. Di sepanjang jalan pulang hujan tak berhenti untuk turun air matanya juga sempat turun, badannya semakin basah, bibir semakin pucat tangannya juga ikut gemetar.
Ribuan maaf untuk atta ia utarakan meski tak ada yang mendengar. Ia tak berani untuk mengatakan jika kisah cintanya berakhir sampai di sini, sejatinya laki laki itu memang sulit untuk mengatakan yang sejujurnya.
Beberapa menit di jalan yang di temani dinginnya hujan ia telah tiba di depan bangunan yang banyak orang sebut sebagai rumah.
Langkah nya begitu berat untuk masuk ke rumah, ia begitu lelah untuk mendengar suara berisik yang ada di dalam, berharap tak ada sang mama yang menunggu nya di sana lebih baik ia menyendiri di gelapnya sepi dengan hujan yang menyelimuti.
Suara berat pintu ia buka dengan hati hati, sayang nya sang mamah sudah menunggu nya sedari tadi. Sekarang hanya ada hawa panas di dalam rumah karena mamah sengaja memasang wajah penuh amarah.
Jantung nya berdebar begitu kencang bukan karena melihat kekasihnya atau mendapat sebuah pelukan hangat melainkan melihat mamah yang emosi nya meluap luap.
Sang mamah bangun dari duduknya lalu mendekat pada putra tirinya.
Satu pukulan mendarat pada pipi basah Idan."PLAKKK... ANAK URAKAN.. DARI MANA AJA DUA HARI NGGAK PULANG? MASIH INGET RUMAH? MASIH BERANI BUAT PULANG?"
Tadi rasa sakit di hati belum hilang namun sekarang mamah malah menambah goresan baru di hatinya. kini sakit di hatinya lebih sakit daripada di kepala.
"Idan capek mah.. Idan pusing.. ributnya nanti lagi ya? Mamah nga capek marahin Idan terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di bulan Juli.
Teen Fictionkisah tentang dua anak Adam yang saling mencinta, namun cinta yang begitu setia dan sempurna menentang norma dan agama, entah takdir atau semesta tak mengizinkan mereka untuk bersama, ketidak Adilan dunia membuat cinta mereka berakhir duka dan lara...