7. Sosok cinta

7.5K 692 76
                                    

Kamu itu adalah kesederhanaan semesta yang sulit untuk di ungkapkan oleh logika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu itu adalah kesederhanaan semesta yang sulit untuk di ungkapkan oleh logika

________••_________


Sore itu atta pulang ke rumah dengan wajah lesu, ia ingin membaring kan tubuhnya sebentar di atas kasur setelah netra nya Berjam jam berkonsentrasi.

Langkah nya terhenti saat melihat sosok ayah hadir di dalam rumah. Hanya ada Amarah saat melihat ayah.
Sebenarnya atta tak membenci ayah namun setelah perlakuan ayah ke bunda yang semena mena dan tak memperdulikan bunda, rasa benci atta semakin menebal.

"Ngapain ayah di sini?" Tanya atta setelah melihat sang ayah menenteng beberapa berkas yang ada di kamar sang ayah.

"Kamu ngaak perlu tau.. tugas kamu cuman jaga bunda kamu itu" ucap ayah setengah membentak. Setelah itu pergi meninggalkan atta sendiri.

"Sampai kapan ayah kayak gini hahh?"
Teriak atta, langkah ayah kini terhenti setelah mendengar jeritan dari anaknya. Lalu berbalik dan mendekat pada atta.

"Bunda nahan sakit di sana sementara ayah selingkuh sama perempuan jalang itu? Apa atta pantes mangil ayah sebagai ayah?"

"Plakkk.. anak nggak tau di untung"
Tangan ayah melayang begitu saja menampar pipi atta Dengan kerasnya,

Pipinya memerah, pipinya ngilu berdenyut perih seperti mati rasa. Air mata atta tak ingin keluar namun tamparan yang begitu keras membuat air matak atta turun begitu saja di pipinya.

"Harusnya kamu bersyukur.. ayah udah Sudi bayarin pengobatan bunda kamu. mau jadi apa kamu tanpa ayah hahh?" Ucap sang ayah mulai emosi. Atta hanya diam memegang pipinya yang berdenyut nyeri. Atta juga tau pasti hidupnya tak seenak ini jika tanpa ayah.

"Tapi yah.. bunda pengen ketemu sama ayah"

"ayah sibuk"

"Inget!! Nggak usah ikut campur urusan ayah"

ucap sang ayah tanpa hati. setelah ayah memberi atta tamparan pada pipinya dan beberapa tamparan pada hatinya, ayah pergi meninggalkan atta. Kali ini atta tak ingin mengejarnya hati nya tak ingin terluka lagi dengan kalimat yang keluar dari mulut sang ayah.

Atta berjalan menuju kamarnya dengan melamun. Tangannya masih memegangi pipi dan rahang nya yang masih terasa nyeri.

Ia ingin menangis sendirian di dinginnya ubin kamar mandi. Ia ingin mengadu pada Tuhan ia ingin mengadu pada semesta, atta ingin berteriak sekencang kencangnya. atta ingin semesta mengirimnya kata semangat setiap saat karena atta tahu, atta tak sekuat itu, ia mengeluh capek jika di buat seperti ini, bukan raganya yang capek namun batin nya. ia ingin merasakan sosok cinta. Tak peduli entah itu cewe apa cowo atta tak peduli, selagi itu bisa memberikan kasih sayang pada atta.

____________________

Pagi ini atta tak bangun seperti hari hari biasanya. Ia sedikit menikmati tidur nya, matanya masih terpejam menandakan atta masih mengantuk. karena hari ini hari libur jadi atta memanfaatkan dengan tidur sebentar dan sedikit bermalas-malasan.

Pelangi di bulan Juli.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang