Bab 1 : First-kiss

357 73 15
                                    

"Mingyu mana sih? Gak datang-datang itu anak, apa dia betulan gak punya pacar ya sampai sengaja gak datang hari ini?"

Jungkook menerka-nerka.

Diantara semua teman-temannya, Mingyu memang paling tertutup dengan kehidupan percintannya. Padahal baik Jungkook, Jaehyun, maupun Yugyeom semuanya sering kali main api dengan banyak perempuan sekaligus.

Tapi ...

Mingyu bahkan tak pernah bercerita tentang pacar atau barang kali perempuan yang tengah dia taksir.

"Apa rumor-""

"Hust, jangan sembarang lo. Rumor soal itu ... kayaknya gak bener."

Yugyeom yang memotong ucapan Jungkook.

Jaehyun menyipitkan matanya begitu melihat Mingyu yang memasuki base-camp mereka. Dia ... bersama seorang perempuan yang memakai pakaian minim.

"Mulut perempuan lo pada, lihat tuh anaknya datang," kata Jaehyun.

Jaehyun terbelalak, ia sama sekali tak terkejut dengan kedatangan Mingyu. Tapi kenapa Jihyo bisa ada disini? Menggandeng tangan Mingyu dengan erat.

Cewek sialan itu, selalu mengikuti kemanapun Jaehyun pergi.

"Loh, lo sekelas sama Jaehyun kan?" tanya Jungkook.

Sesekali saat ke kelas Jaehyun, Jungkook sering berpapasan dengan gadis itu. Walau tak pernah saling kenal. Bahkan Jungkook tak tahu nama gadis itu.

"Iya," jawab Jihyo sambil tersenyum.

Jungkook kini beralih melirik Jaehyun kemudian memelototinya. Dalam hati bilang. "Kenapa gak pernah kenalin ke kita cewek cantik gini?"

Tapi Jaehyun hanya mengabaikannya sementara Jihyo sedikit puas dengan ekspresi terkejut tunangannya itu.

Mereka memang bertunangan, tapi Jaehyun selalu mengancam Jihyo untuk jangan macam-macam bilang di sekolah kalau mereka sudah tunangan.

Jihyo sebenarnya sangat tidak setuju, tapi mau bagaimana lagi?

"Lo udah kenal dong ama dia, Jae?" tanya Yugyeom kali ini.

Mingyu mengajak Jihyo untuk duduk disebrang Jaehyun dengan perempuan entah siapa Jihyo tak pernah kenal.

Niatnya membuat Jaehyun cemburu, tapi sepertinya Jihyo yang akan meledak melihat rangkulan tangan Jaehyun di bahu perempuan itu.

Pertanyaan dari Yugyeom sama sekali tak diperdulikan oleh Jaehyun.

"Ngapain lo kesini?" Begitu malah pertanyaan Jaehyun dengan tatapan tajamnya yang sepertinya sudah bisa menembus kepala Jihyo.

"Aku pacarnya Mingyu."

Tatapan tajam Jaehyun berubah menjadi bertanya-tanya.

Gak mungkin.

Jihyo selalu mengejar Jaehyun entah apapun kondisinya walau secara diam-diam. Dan Mingyu? Yang benar saja. Sekalipun Jaehyun tak pernah melihat kedua orang ini berinteraksi.

Sampai sebuah ingatan melayang dikepalanya.

"Pacar gue, punya asma. Jadi, gue gak bisa ngerokok."

Apa yang dimaksud Mingyu itu Jihyo?

Setau Jaehyun, Jihyo memang memiliki asma sejak kecil.

Kali ini Jaehyun melirik Mingyu. "Lo sampai sewa dia buat jadi pacar bohongan, Gyu?" tanyanya.

Mingyu tersenyum kecil. "Yang benar aja lo, Jae. Gue sama Jihyo emang udah pacaran dari kelas sepuluh. Tapi kita emang back-street."

Gak mungkin.

Jaehyun tetap tak akan percaya pernyataan Mingyu.

"Gue selama ini gak pernah nyiduk lo sekalipun, lo sama dia sama sekali gak pernah berhubungan di sekolah." Jaehyun masih menyelidik.

Bukan apa-apa, tapi dirinya seperti bodoh sekali kalau membiarkan mereka bersandiwara dengan Jungkook dan Yugyeom yang percaya-percaya saja.

"Karena kita back-street, Jae. Tapi mulai hari ini kita bakal terbuka. Ya kan, Hyo?" tanya Mingyu, tangannya merengkuh pinggang Jihyo.

Gadis itu tersenyum sambil menatap Mingyu. "Iya, kita setuju buat keluar dari back-street."

"Coba cium dia," ucap Jungkook sambil tertawa kecil.

Jihyo sangat terkejut, tapi dia berusaha untuk menjaga ekspresi wajahnya.

Jaehyun menoleh pada Jungkook, lalu melirik Mingyu dan Jihyo yang kini masih terdiam.

"Lo gila ya, Kook?" Mingyu memutar matanya malas.

Tapi ...

Jihyo dengan tiba-tiba mengalungkan tangannya pada tengkuk Mingyu dan menyatukan bibir mereka. Mingyu yang melanjutkan memimpinnya karena Jihyo sangat payah dalam hal ini ternyata.

Semuanya terdiam.

Hanya ada suara decapan-decapan hasil bibir mereka berdua.

Jaehyun membeku kemudian mengarahkan pandangannya pada Jungkook. "Tolol," gumamnya.

"Gue jadi pengen juga, ayo Lis cari tempat." Jungkook segera menarik Lisa yang duduk disampingnya.

Sementara Yugyeom masih menatap Mingyu dan Jihyo yang sedang asik dalam berciuman itu.

"Ke kamar kalau lo berdua mau ngada-ngada, disini kita bukan patung." Jaehyun mengintruksi Mingyu dan Jihyo.

Mingyu menyudahi ciuman panas mereka kemudian segera menggendong Jihyo masuk ke dalam kamar itu dengan menyambar kembali bibir Jihyo.

Jaehyun menatap punggung Mingyu yang sudah menghilang dibalik pintu kamar itu. Ada rasa penasaran apa yang mereka perbuat di dalam sana.

Sementara Jihyo segera menampar Mingyu begitu dengan lancang meremas dadanya diatas kasur tanpa seprai ini.

Mingyu tersadar dan segera menjauh dari Jihyo. Tapi malah Jihyo yang terkejut dengan tamparannya.

"Maaf, aku kaget," ucap Jihyo.

Berkat ucapan Jihyo, Mingyu menoleh dan menggeleng. Sedikit tak percaya gadis yang masih memakai aku-kamu ditengah gempuran bahasa gaul menciumnya lebih dulu.

"Gue minta maaf, gue yang kebablasan."

Mereka berdua duduk bersebelahan, sama-sama bersandar di ranjang kasur ini. Menetralkan nafas mereka yang sama-sama menipis karena kejadian tadi.

"Lo gak jago ciuman tapi malah mulai duluan," kata Mingyu sambil tertawa mengejek.

Jihyo menoleh menatap Mingyu. "Itu ... pertama kalinya."

Mingyu melotot dan ikut menatap mata polos gadis itu.

"Lo ngapain first-kiss sama gue? Kita gak perlu sejauh itu, harusnya itu buat lo sama orang yang lo suka," ucap Mingyu.

Jihyo membetulkan pakaiannya, mengancingkan cardigan yang dia pakai sebagai antisipasi terjadi hal-hal diluar kendalinya.

Tapi, sepertinya Mingyu orang baik.

"Kalau orang yang aku suka gak suka sama aku, memangnya masih bisa kiss?"

Pertanyaan dari Jihyo membuat Mingyu terkekeh.

"Lagian lo cantik, kenapa suka sama orang yang gak sukain lo balik? Pasti kan banyak cowok yang suka sama lo." Tangan Mingyu terlurur menghapus lip-tint Jihyo yang berantakan disekitar bibir gadis itu.

Jihyo membiarkan Mingyu melakukannya.

Jujur saja mereka baru bertemu beberapa hari yang lalu. Mereka sama-sama mengadakan kerja sama untuk menjadi pacar pura-pura.

"Tapi hati aku maunya sama dia," kata Jihyo. "Walau dia kayaknya tetap gak perduli mau aku mati di depan dia sekalipun."

Mingyu tersenyum. "Anak baik-baik kayak lo, harusnya gak ketemu cowok yang begitu. Gue percaya, nanti dia nyesel pas kehilangan lo."

-TBC-

Forever OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang