Yang 97 97 aja
Jungkook
|Mingyu kecelakaanSatu pesan yang baru saja dibacanya, membuat Jaehyun membolakan matanya. Membaca pesan itu berulang kali sebelum membalasnya.
Jaehyun
Kecelakaan gimana maksud lo?|Jungkook
|Gak tau, gue baru dihubungi rumah sakit
|Soalnya gue terakhir telepon sama diaJaehyun
Rumah sakit mana?|Bambam
|HAH? KOK BISA?Jungkook
|Di Karya MedikaMata Jaehyun beralih menatap Jihyo yang masih terbaring diatas kasur miliknya. Jaehyun akhirnya membawa Jihyo ke rumahnya.
Gadis itu diberi pasokan oksigen lewat selang berwarna biru itu.
Kalau Jihyo tahu, tentang Mingyu yang kecelakaan. Mungkin kondisi gadis itu akan kembali menurun. Lagian, kenapa mereka bisa sama-sama ambruk disaat yang sama?
Kebetulan ini bahkan membuat Jaehyun ingin berdecih.
Jaehyun
Dia kenapa?|Jungkook
|Gak tau, ayo kesana
|Lo pada bisa gak?
|Kalo enggak, gue sendiri aja
|Nanti gue kabarinYugyeom
|Gue nanti malem aja dehBambam
|Boleh deh
|Kita ketemu disana aja KookJaehyun
Gue lagi ada urusan|
Nanti gue kesana kalau udah selesai|Jaehyun mematikan ponselnya kemudian menaruhnya diatas meja belajar milik Jihyo. Laki-laki itu berjalan mendekat kearah ranjang Jihyo, duduk dipinggir kasur menatap lekat-lekat wajah pucat itu.
"Woy," panggil Jaehyun.
Tak ada jawaban, sepertinya gadis ini masih belum sadar juga.
Padahal sudah hampir satu jam. Apa mungkin dia tidur?
Tapi, tebakkan dari Jaehyun semuanya terpatahkan begitu Jihyo membuka matanya. Mencoba menyesuaikan cahaya pada kedua matanya.
Senyumnya merekah melihat Jaehyun berada di depannya, menatapnya tanpa ekspresi berarti.
Jihyo duduk dengan perlahan. "Makasih, Jae. Maaf aku merepotkan kamu lagi," tuturnya sambil menunduk. Jaehyun hanya diam, mengamati cara Jihyo mengambil nafas, memastikan gadis itu sudah baikkan atau belum.
"Hmm." Jaehyun hanya berdehem, tangannya membantu melepaskan selang yang terhubung pada tabung oksigen itu pada hidung gadis yang masih tampak lemah ini.
"Bun, kenapa kita kesini? Tadi kan Bunda sama Ayah janji mau ke time-zone? Ini malah ke rumah sakit." Bocah kecil itu mengoceh sepanjang perjalanan ke rumah sakit.
Perempuan paruh baya itu hanya tersenyum, mengacak rambut Jaehyun. "Kamu kenal Jihyo, 'kan? Teman kamu itu masuk ke rumah sakit tadi pagi. Jadi, kita jenguk temanmu dulu ya."
Jaehyun hanya mengikuti dengan pasrah, sampai ke depan sebuah ruangan yang letaknya disudut koridor, ruangan bertuliskan VVIP itu di depannya ramai sekali orang-orang dengan pakaian formal seperti Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Only
FanficJaehyun bilang dia tak akan pernah mengakui Jihyo sebagai tunangannya karena mereka dipaksa bertunangan beralasan bisnis kedua orang tuanya masing-masing. Sementara Jihyo mati-matian mencintai Jaehyun. Entah dengan alasan apa. "Kalau kamu gak suka s...