Chapter 15

69 9 0
                                    

Hai, Readque
|•Selamat membaca•|

Enjoiii

***

CHAPTER 15 : SUNSET

"Laut dan senja memiliki daya tarik tersendiri. Tetapi ini bukan tentang keduanya. "

-Rizal El Shaarawy Charles-

🖤🖤🖤

Suasana pantai sore ini tampak cerah dengan beberapa awan yang menghiasi langit. Ombak yang tidak terlalu besar dan angin yang tidak terlalu kencang membuat udara khas pantai terasa sejuk dan menenangkan. Pengunjungnya juga lumayan ramai karena cuacanya sangat mendukung untuk melihat sunset.

Rizal yang mengendarai motornya paling depan membelokkan stangnya ke kiri ketika sampai di perempatan. Ia menghindari tukang parkir rupanya. Begitu juga dengan Malvin dan Zhaqi yang berada di belakangnya. Mereka memilih lewat jalan kiri yang tidak ada tukang parkirnya.

Walaupun cuma dua ribu untuk membayar parkir motor, mereka tidak rela jika harus memecahkan uangnya. Apalagi belum tentu juga mereka memiliki uang cash. Maklum, sultan mah uangnya bentuk kartu.

Dengan segaja Rizal membleyer motornya kemudian mengangkat stang dan ban depan nya sehingga menjamping. Sedangkan Galan yang di boncengnya reflek memeluk Rizal. Hal itu membuat tukang parkir yang berjaga di sana menatap mereka dongkol.

Enola turun dari motor Malvin. Ketika ia akan mengendarai motornya sendiri, Erlan tidak mengizinkannya dan menitipkannya pada Malvin. Zhaqi pun membonceng Moana dengan alasan agar jok belakangnya tidak kosong. Enak aja, motor kece nya membonceng angin. Walaupun biasanya juga bonceng angin sih, pikirnya.

Moana turun dari motor Zhaqi dengan kesal. "Lo kalo bawa motor gabisa kalem dikit apa. Liat nih, rambut gue jadi berantakan. " cerocos nya menatap Zhaqi sengit.

"Yaelah, gue udah pelan kali bawa motornya. Angin nya aja yang kenceng tadi." ucap Zhaqi menyalahkan angin.

Moana menghentakkan kakinya kesal. "Au ah males, yuk kesana aja. " ucapnya sembari menarik tangan Enola meninggalkan mereka.

Zhaqi mengangkat kedua tangan dan bahunya. "Yah ngambek tu anak. "

"Elu sih, sok sokan pake beat ember. " ejek Galan sembari menyenderkan lengannya di di stang motor Rizal.

Zhaqi menatap Galan sengit. "Lah? dari pada pake Astrea klasik?" ucapnya balik ngejek.

Galan mencolek hidungnya kemudian menyugar rambut jagungnya ke belakang. "Gapapa motor ga ganteng, yang penting dompet tebel, muka ganteng, anjaiii kelaz. " ucapnya heboh.

"Sa ae si galon." ucap Rizal kemudian terkekeh.

"Nama gue Galan, bukan Galon. " protes Galan tak terima.

"Alah sama aja, beda o sama a doang." ucap Rizal enteng membuat mereka tertawa kecuali Galan yang memasang wajah bete. Sedangkan Malvin hanya terkekeh.

🖤🖤🖤

Rizal mengendarai motornya hingga ke tepi pantai menyusul Enola dan Moana. Sedangkan Zhaqi dan Malvin lebih memilih memarkirkan motornya di parkiran yang tidak di jaga oleh kang parkir.

Malvinola | My Robot Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang