Part 30 kejutan

161 19 3
                                    

Happy reading

*
*
*

"Nona, Raja dan Ratu menganjak Anda untuk makan malam bersama."

"Aku?"

Pelayan itu mengangguk. "Benar, Nona. Teman-teman Anda juga akan ikut."

Chelsa sedikit berpikir, sebenarnya ia merasa gugup saja ketika nanti berhadapan dengan penguasa kerajaan itu.

"Nona?"

"Baiklah."

Pelayan itu tersenyum. Dia pikir Chelsa akan menolaknya. "Mari, Nona, saya antarkan."

Chelsa mengangguk. Keduanya berjalan keluar dari kamar tersebut menuju ke ruang makan istana. Perlu diketahui jika baik Chelsa ataupun kedua temannya tidak lagi berada pada kamar yang sama seperti semalam. Ketiganya telah berpindah kamar. Entah, mereka juga tidak tau mengapa. Mereka hanya ikut saja.

Sampai disana, ternyata sudah lumayan ramai. Ada lagi tiga wanita cantik yang sudah duduk pada kursi yang tersedia. Satu diantara mereka Chelsa tahu namanya, sedangkan yang dua lagi Chelsa tidak tahu. Mereka saling memberi salam. Setelahnya Chelsa duduk pada samping Fey.

Raja dan Ratu belumlah tiba sehingga mereka sedikit berbincang ringan untuk mencairkan suasana.

"Kita berbicara, tetapi belum juga saling mengetahui nama." Kata Lucyana dengan terkekeh.

Mereka kemudian saling berkenalan. Kecuali dengan Arden. Karena mereka tahu siapa Arden dan begitupun sebaliknya.

"Senang berkenalan dengan kalian, Putri." Kata Felicia seraya tersenyum ke arah ketiga putri itu.

"Senang juga berkenalan dengan kalian." Balas Alice yang membalas senyuman Felicia.

Beberapa menit kemudian Raja dan Ratu telah tiba. Keduanya juga sempat meminta maaf atas keterlambatan mereka karena ada suatu hal yang harus mereka lakukan. Dan yang lainnya pun tidak mempermasalahkan hal itu.

Acara makan malam berlangsung dengan tenang. Meskipun ada sedikit kecanggungan yang terjadi, tapi itu tidaklah jadi masalah. Putra-putra dari Raja dan Ratu juga tidak ikut dengan mereka karena urusan ketiganya di kerajaan masing-masing.

Acara makan malam telah usai, mereka lalu izin undur diri pada Raja dan Ratu. Tapi tidak dengan ketiga wanita manusia itu, Karena Ratu Stella meminta mereka untuk ikut dengannya dan Raja.

Ketiga wanita itu merasa heran. Tapi, mereka tetap mengikuti kata-kata dari Ratu Stella.

"Apa kita membuat kesalahan?" Tanya Chelsa seraya mengecilkan volume suaranya.

"Entahlah, tapi ku rasa tidak." Jawab Felicia yang juga ikut merendahkan volumenya.

Fey melirik keduanya. "Kita lihat nanti."

Mereka memasuki sebuah ruangan yang bisa dibilang rahasia. Entahlah. Pasalnya ruangan itu tersembunyi di balik sebuah tembok besar, dan terbuka saat Raja bergumam sesuatu. Yang pertama kali terlihat adalah lelaki tua dengan janggutnya yang putih serta tongkat sepanjang bahunya sedang berdiri menghadap mereka seraya tersenyum.

"Aku harap kau tidak menunggu lama, Maha Agung."

*
*
*

Carlos terlihat semakin menakutkan disaat dirinya tau jika Helen adiknya telah tertangkap. Di tambah lagi dengan keberadaan Helen yang sama sekali tidak dia ketahui. Carlos bahkan sudah mengerahkan prajurit bayangannya yang handal. Tapi, nihil, mereka tidak mendapati informasi apapun tentang keberadaan Helen.

DESTINY OF THREE GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang