Cinq

1.7K 260 4
                                    

"Taehoon..!"

Sang pemilik nama menghentikan langkahnya, berbalik dan memandang seorang pemuda yang berlari ke arahnya. Lalu tersenyum sembari menyambut rangkulan hangat dari sahabatnya.

"Huh.. gila, capek.." keluh Hyungseok seraya menyandarkan kepalanya ke bahu kanan Taehoon.

"Siapa suruh lari-lari kaya anjing," ketus Taehoon membuat Hyungseok melongo.

Dia berlari seperti dikejar anjing supaya bisa bareng sama sahabat manisnya. Kenapa malah diketusin?

Tapi bentar, Hyungseok merasa ada yang janggal. Dia pun mengendus aroma yang menempel pada badan Taehoon kemudian mengernyitkan dahi.

Taehoon belum mating, kan?

"Kau ngapain kaya orang mesum?" tanya Taehoon agak risih.

Namun yang diterima bukanlah jawaban melainkan tatapan tajam dari sahabatnya. "Dowoon scenting kau ya?" terka Hyungseok saat sadar jika aroma yang menempel di tubuh Taehoon terasa familiar.

Hyungseok tahu jelas kalau aroma Dowoon mirip seperti kopi yang baru diseduh dan ditambahkan sedikit perasaan jeruk nipis. Dia pasti nggak salah tebak. Lagian mana mungkin Taehoon mau discenting oleh orang lain.

"Iya.." jawab Taehoon singkat.

Hyungseok pun berdecak sembari melepaskan rangkulannya dari pundak Taehoon. Dia nggak suka kalau ada aroma lain menempel di badan sahabatnya. Karena ia iri, dulu dirinya pernah menawarkan scenting pada omega manis itu.

Namun langsung ditolak mentah-mentah dan dihadiahi tendangan belakang yang menyakitkan. Hyungseok nggak pernah lupa pengalaman tersebut, masih membekas di ingatannya. Bahkan dia kadang iri melihat Dowoon yang bisa melakukan scenting sama Taehoon.

Hyungseok kan juga temannya Taehoon. Kenapa dia nggak boleh melakukannya juga?

"Jangan ngambek. Ini terpaksa, lagian bukan sekali dua kali dia melakukan scenting padaku," ucap Taehoon seraya memasukkan kedua tangan ke saku celana.

'Ya karena bukan sekali dua kali itu, anjing. Punya sahabat nggak peka banget!' batin Hyungseok kesal.

Setelah itu mereka berjalan berdampingan, memasuki pekarangan SMA Kangbuk yang langsung disambut oleh sapaan hangat dari sekumpulan alpha. Taehoon mengernyitkan, merasa asing dengan sikap para alpha di sekelilingnya.

Tiba-tiba Hyungseok menyikut lengan kanannya. Taehoon pun menoleh, menatap sahabatnya yang sudah mulai mengeluarkan scent-nya untuk mengusir para alpha tersebut. "Aku tahu kenapa Dowoon melakukan scenting padamu.." bisik pemuda itu.

"Hm?"

"Ini hampir mendekati musim kawin, seingatku."

Oh pantas saja. Taehoon lupa jika di sekolahnya hanya ada 10 omega, termasuk dirinya. Makanya Dowoon pagi-pagi meminta izin untuk menempelkan aromanya pada tubuhnya. Ternyata ini tujuannya.

Sepertinya dia harus segera memiliki pasangan supaya para beta dan alpha tidak mengincarnya terus-menerus. Ia jadi terbayang jika orang-orang yang menyukainya jadi segila Gyeoul. Pasti hidupnya akan serasa di neraka.

Omong-omong soal Gyeoul. Gadis tersebut sepertinya menyerah. Taehoon sama sekali belum melihat batang hidungnya sejak seminggu yang lalu. Hyungseok juga mengabarinya jika alpha female itu tak lagi mengunjungi rumahnya.

Mungkin nanti Taehoon bisa pulang ke rumah dengan tenang. Tak lagi terbayang-bayang dengan wajah menyebalkan Gyeoul yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya. Dia agak bingung, kenapa gadis itu batu banget.

Mengaku-ngaku sebagai alpha-nya. Bahkan sampai menggali informasi apapun tentangnya. Gyeoul memang berbakat menjadi stalker. Kalau dibayangin, entah kenapa Taehoon jadi merinding.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang