Trente Sept

1.6K 206 97
                                    

Full 🔞🔞 Bocil pintar-pintar milih bacaan. Kalau yang nggak nyaman, vote aja terus jangan baca:v

Jangan lupa vote ya!! KALAU GAK VOTE, KU GANTUNGIN YAAA NII cerita :-\

Happy Reading

"Angh.. ahn!!"

Erangan dan lenguhan vulgar memenuhi setiap sudut ruangan. Membuat siapapun terlena dengan animo yang membara. Jerit nyaring ranjang pun bersahut-sahutan, menjadi saksi bisu atas pergumulan panas yang dilakukan sepasang insan dimabuk nafsu.

Tubuh putih pucat Kamel terhentak keras, hampir membentur kepala ranjang jika ia tak menahannya sekuat tenaga. Sementara Rose menggeram rendah, menarik pinggul mate-nya guna melesakkan miliknya lebih dalam nan intens.

"Uh.. haa, p-pelan!!"

Kamel mengerang. Kedua tangannya berpegang erat pada sprei, mencegah kepalanya terantuk kepala ranjang. Ia masih mengimbangi tenaga Rose yang menghancurkan tubuhnya dari dalam.

Lamun lambat laun gerakan Rose semakin brutal, membuat saliva menetes dari mulutnya. Menambah jesan erotis dari wajahnya yang terdistorsi.

"Enak?"

"Nnn- ah!"

"Suka?"

"Nyahh.."

Kamel mengangguk pelan, ikut menggerakkan pinggulnya dan memasukkan organ genital kekasihnya hingga menekan titik kenikmatannya. Seluruh tubuhnya bergetar ketika milik Rose menghantam G-spot-nya membuat gadis itu tertawa lalu mencium tengkuknya.

"Di sana ya?" tanya Rose sembari menggigit pelan tengkuk belakang Kamel.

"Nnh y-ya!"

"Suka saat aku menekannya seperti ini?" tanya Rose sembari melesakkan miliknya lebih dalam, menumbuk titik manis pemuda itu.

Erangan nikmat pun terdengar. Membuat suasana yang awalnya panas semakin memanas. Rose membungkuk lantas meniup daun telinga Kamel yang memerah sebelum mengulumnya.

"Eungh.."

Kamel melenguh. Menggigit bibir bawahnya saat Rose mulai memperlambat hentakannya.

"Alpha..."

Rose tersenyum. Ia memilin pucuk dada Kamel dengan jari-jemarinya. Menggoda si manis yang kesulitan menangani afeksinya.

Dia sengaja, menghentikan gerakannya sembari mengecup sepanjang garis punggung Kamel yang bergetar pelan karena sentuhannya. Rose ingin tahu, apa yang akan dilakukan omeganya demi mencapai kepuasannya.

"Ngh.. alpha.."

Rose berdeham lalu mencium tengkuk leher kekasihnya yang terdapat tanda miliknya. Kemudian tersenyum saat Kamel mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur seolah mencari kenikmatan sendiri.

"Haa- Rose.."

"Hm?"

"Susah.. hkkss.."

Kamel tak kuat. Dia ingin keluar, tapi kekasihnya justru mempermainkan. Ini tidak nyaman, rasanya mau menangis jika Rose tak segera menggerakkan miliknya yang bersarang di lubangnya.

"Alpha.. hhkss.. please.." Kamel merengek. Ia mencengkram erat sprei di bawahnya lalu menoleh ke belakang, memandang alpha-nya dengan mata berkaca-kaca.

Rose tersenyum. Ia tak segera melakukan apa yang diinginkan omeganya.

Membuat Kamel mengerang frustasi dan menangis. Dia menumpahkan rasa yang menyelinap dalam nafsunya lewat air yang turun dari sudut matanya. Rose yang melihat pemandangan itu tergoda.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang