Vingt-neuf

1.4K 232 46
                                    

Warning : 🔞🔞
Cuma setengah, tapi bagi yang nggak nyaman. Langsung scroll ke bagian kedua part ini. Aku masih ragu buat NC sepenuhnya😭

Jangan lupa vote.

Happy Reading

"Hnn—"

Temaram. Remang-remang tak terlukis. Taehoon menggeliat di atas ranjang, kedua tangannya terikat di sisi kanan dan kirinya. Tubuhnya yang tak mengenakan sehelai pakaian pun tersentak, menyadari tingkat getaran yang meningkat.

Ia mendesah tatkala benda di bagian bawahnya bergetar hebat, memporak-porandakan bagian dalamnya dengan kenikmatan. Sementara Gyeoul berdiri di sisi kanan ranjang, mengamati wajah erotis Taehoon yang menuai gejolak nafsu di benaknya. Dia menjilat bibir bawahnya, tersenyum miring ketika kekasih cantiknya mengerang tertahan. Membuat birahinya segera memuncak di pegunungan.

Gyeoul menunduk, mengecup bibir feminim yang digigit oleh si empuh. Setelah itu ia menekan tombol atas pada remote yang digenggamnya sedari tadi. Tubuh Taehoon terlonjak kaget lantas mengerang kencang ketika benda di dalam tubuhnya semakin menumbuk G-spot-nya dengan kuat.

Gadis berambut merah muda menyeringai. Ia mengeluarkan feromonnya yang diliputi nafsu, membuat Taehoon kepayahan dengan gejolak birahinya. Dia pun mendesah, memanggil nama kekasihnya.

"Ha—ahh Gyeoul.."

"Hm.." Gadis itu berdeham lirih. Lalu menyentuh nipple Taehoon yang mencuat karena afeksi.

Pemuda cantik itu mengerang lirih sembari membuang muka, mengelak dari tatapan tajam Gyeoul yang membuatnya semakin terbawa suasana. Apalagi panas yang hinggap di tubuhnya tiba-tiba meningkat drastis saat rongga paru-parunya terisi penuh oleh air mawar. Heat-nya telah tiba.

Feromon kayu manis nan karamelnya menyerbak begitu saja, memenuhi seluruh ruangan. Gyeoul tersenyum, menghirup rakus gangsi yang menjadi candu baginya. Lantas ia menunduk, berbisik di telinga kekasihnya yang memerah.

"Omega.. baumu sangat manis."

Gyeoul mengecup cuping telinga pemuda itu. Lalu meniupnya, mengirimkan kesan geli yang merangsang.

"Alpha ung.. ah..!"

Taehoon mengadah, menikmati sensasi nikmat yang menggetarkan. Ia membusungkan dadanya, memejamkan mata ketika putih menjemputnya. Dia keluar di atas perutnya, meluluh lantahkan muatan susu asin yang menggoda.

Gyeoul memiringkan kepala. Bersiul girang, melihat reaksi pemuda itu yang sangat erotis. "Sudah sampai hm? Imutnya.." katanya sembari menyentuh nipple kanan kekasihnya.

Taehoon tersentak. Tubuhnya menggigil, menanggapi rangsang yang Gyeoul berikan padanya. Dia menyerah pada nafsu, membiarkan dirinya diselimuti birahi yang menggelitik.

"Alpha.. sentuh! ahn.."

"Aku sudah menyentuhmu.."

"Nou, kurang hiks.."

Taehoon terisak. Rasa panas ini begitu menyiksa tubuhnya. Ia ingin sentuhan.

Sentuhan yang membakar tubuhnya hingga titik didihnya. Menuai kenyamanan yang menggembirakan. Taehoon ingin itu, ia sangat ingin melakukan sekarang.

Tidak ada waktu lagi. Ia tak mau tersiksa seorang diri. Dia pun membuka matanya, menilik Gyeoul dengan bola mata biru tua yang membuat gadis itu membuka seketika.

"Alpha.."

Taehoon memanggilnya. Matanya menatap sayu dengan rona merah di pipi. Gyeoul menelan salivanya kasar sebelum naik ke atas ranjang, menindih tubuh polos kekasihnya.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang