Extra Part - Ngidam

1.4K 191 66
                                    

Jangan lupa vote
Jangan lupa follow
Jangan lupa comment, sebiji aja nggak papa. Aku balas kok!

Happy Reading

Akhir trimester pertama adalah momok yang menakutkan sekaligus menyenangkan bagi Gyeoul. Lantaran omeganya akan bersikap lebih manis dari biasanya. Seperti manja setiap waktu, merengek, menangis tiba-tiba, dan childish.

Namun yang paling dihindarinya adalah fase ngidam. Tapi itu bukan berarti dia tak suka Taehoon mengidamkan sesuatu. Cuma tekanan yang diterimanya lebih besar dari hari-hari biasanya. Contohnya sekarang.

"Eolie.."

"Hm?" Gyeoul berdeham sebagai jawaban lantas meletakkan buku di meja. Ia mengalihkan pandang ke arah Taehoon yang sedang berguling-guling di ranjang.

"ASTAGA, HOONIE! ITU BAYINYA NANTI KEGENCET!"

Gyeoul berlari, mendekat ke arah ranjang lalu memukul pantat omeganya. "Udah dibilangin, jangan guling-guling!! Malah ngeyel!" omelnya dengan wajah karut.

Taehoon mengerucutkan bibirnya lalu mengubah posisinya menjadi duduk di tengah ranjang. Dia terakuk, menyembunyikan gurat sedu yang terlukis di durjanya. Ia memainkan jari-jemari lentiknya, terisak layaknya anak kecil.

Gyeoul menghela napas perlahan lalu naik ke atas ranjang. Ia memeluk omega manisnya sebelum membisikkan kata-kata penenang yang terlintas di benaknya. Walau agak susah meluk karena perut kekasihnya yang membesar. Dia juga meminta maaf supaya suasana hati Taehoon segera membaik.

".. hkss.. Hoonie guling-guling nna pelan ko.."

"Meski pelan, tapi perutmu sudah membesar, Hoonie.."

Ia memberi nasihat pada omeganya yang masih terisak dalam pelukannya. Dia tidak marah sama omeganya. Gyeoul hanya khawatir dengan kondisi bayi mereka jika Taehoon terus melakukan gerakan berguling seperti itu.

Apalagi ini trisemester akhir, artinya usia kandungan Taehoon sudah 3 bulan lebih. Perutnya juga sudah membesar, dia takut omeganya keguguran karena perangainya yang tak bisa diam.

Jadi, Gyeoul harus benar-benar memperhatikan omeganya ini supaya tidak melakukan hal-hal di luar nalar atau yang membahayakan. Baru guling-guling kaya tadi saja, ia seperti orang terkena serangan jantung.

Apalagi yang lainnya. Bisa mati muda kalau keseringan lihat tindak-tanduk mate-nya yang anteng kitiran. Dia juga harus ekstra hati-hati dan waspada terhadap apapun.

"Eolie.."

Taehoon melepaskan pelukannya lalu menatap alphanya dengan wajah berderai air mata dan hidung yang memerah. Belum lagi garis bibirnya yang melengkung ke bawah. Gyeoul jadi pengen unyel-unyel kalau nggak inget situasi dan kondisi.

"Kamu mau sesuatu?" tanyanya lembut sembari mengusap surai coklat kekasihnya.

Taehoon mengangguk lucu lalu memejamkan netranya saat Gyeoul mengecup kelopak matanya. Dia terkikik gemas kemudian menangkup wajah alpha-nya yang memerah karena gurat imutnya.

Ia mendekatkan wajahnya, mengecup bibir merah mate-nya sebelum membisikkan keinginan yang terpendam. "Hoonie mau cheesecake!"

Gyeoul mengangguk, tersenyum simpul sembari melihat bulatan pipih yang menempel di dinding. Masih jam pukul 20.55. Mungkin ada beberapa toko roti yang buka jam segini.

"Ya, udah.. aku beli dulu ya?" Ia meminta izin pada omeganya yang langsung merenggut.

"Nda mau!!" tolak Taehoon sambil memeluk lengan kanan Gyeoul.

"Loh.. katanya mau cheesecake.."

"Huum!"

"Kalau gitu aku pergi dulu beli kue-nya."

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang