Six

1.5K 247 4
                                    

"Mawar.."

Hyungseok bergumam saat mencium aroma asing di tubuh sahabatnya. Kedua matanya pun menyipit, menatap penuh selidik ke arah Taehoon yang membuang muka.

"Apa yang kau sembunyikan?" tanyanya dengan rasa intimidasi tinggi.

Taehoon menggelengkan kepalanya pelan kemudian membenamkan wajahnya pada lipatan tangannya di atas meja. Dia pusing karena ulah Gyeoul. Sepanjang koridor tadi ia terus ditatap oleh banyak pasang mata, itu membuatnya risih sekaligus takut.

Taehoon memang seorang berandalan yang tak memiliki rasa takut. Namun dia tetaplah omega yang merespon feromon alpha. Ia saja tak berdaya waktu Gyeoul melakukan scenting padanya. Aroma gadis berambut merah muda itu sangat kuat, tubuhnya seolah tak bisa dikendalikan ketika menghirup bau mawar yang menyengat hidungnya.

"Taehoon!"

Taehoon tersentak dalam lamunannya kemudian mengadah menatap Hyungseok yang berdiri di samping meja. "Kau kenapa?" tanya pemuda itu khawatir.

"Nggak papa.." Taehoon menggeleng. Dia enggan berbagi kisah tadi kepada sahabatnya. Meskipun ia tahu, Hyungseok pasti bisa menebaknya.

"Gadis sinting itu melakukan scenting padamu?"

Sudah diduga. Hyungseok bisa menebak apa yang dikhawatirkannya saat ini. Taehoon pun mengangguk pelan, tak ada gunanya berbohong karena nanti sahabatnya akan terus menanyainya layaknya sebuah rekaman yang berulang diputar.

Hyungseok menggeram. Dia merasa tindakan Gyeoul mulai keterlaluan. Ia hendak melabrak gadis kurang ajar tersebut. Namun pergelangan tangan kanannya dicekal oleh Taehoon.

"Jangan, di sini saja.." pinta Taehoon sembari memanyunkan bibirnya. Hyungseok pun menurut kemudian memeluk sahabatnya erat. Membuat si empuh refleks mendorong dan menendangnya.

Brugh.

"Aduh, sakit..." keluh Hyungseok.

"Mampus, salah siapa main peluk milik orang!"

Itu bukan Taehoon melainkan Gyeoul yang berdiri di ambang pintu kelas. Hyungseok memicingkan matanya kemudian berdiri, memandang angkuh gadis berambut merah muda yang mengganggu ketenangan mereka.

"Mau apa kamu ke sini?!" tanya Hyungseok agak ngegas.

"Tentu saja mau ketemu sama mate-ku!" balas Gyeoul.

"Siapa yang mate-mu?" serka Taehoon seraya menatap tajam Gyeoul yang berjalan ke arahnya.

"Mendekatlah kalau kau mau kakimu patah!" ancam Taehoon sembari menggeram rendah. Dia merasa terusik dengan kehadiran Gyeoul yang terus menyebarkan aroma mawar merahnya. Gadis itu seperti sengaja ingin membuatnya tunduk.

Tiba-tiba aroma yang familiar menyapa indra penciumannya. Rumput dan lemon, Taehoon sontak menatap Hyungseok yang tersenyum kepadanya. "Tenang.. ada aku.." kata pemuda itu.

Taehoon mengangguk kemudian memandang Gyeoul yang nampak tak senang dengan perhatian Hyungseok kepadanya. "Jangan berbuat masalah di sini!" peringatnya pada gadis itu.

Han Gyeoul menggeram. Ia meningkatkan kadar feromon yang menguar dari tubuhnya. Membuat beberapa alpha yang ada di kelas mulai bereaksi dan menyingkir. Mereka tidak mau terlibat keributan yang akan timbul sebentar lagi.

"Hah.. hngh.."

Taehoon mulai terpengaruh. Tubuhnya perlahan melemah seiring bertambahnya kadar feromon mawar yang memenuhi rongga paru-parunya. Hyungseok menggeram setelah melihat kondisi sahabatnya saat ini.

"Hentikan scent-mu!" perintah Hyungseok.

Gyeoul menyeringai. Ia justru semakin meningkatkan kadar feromonnya. Membuat Hyungseok seketika menggeram rendah, dia menekan aura dominasinya ke segala penjuru kelas.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang