Trente

1.4K 223 100
                                    

Ada yang mau book ini publish? Kalau mau, tunggu 95 pengikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang mau book ini publish? Kalau mau, tunggu 95 pengikut. Ini berdasarkan pengalaman nyata yang aku poles sebaik mungkin.

Sinopsis : Gyeoul sering main ke arcade, tapi bukan untuk main game melainkan melihat orang yang ditaksirnya.

Alurnya mungkin bisa dibilang maju-mundur dan mengandung kebucinan.

Jangan lupa vote untuk bab ini!

🔞🔞 Ada adegan 18+/21+ yang terselip di alur

Happy Reading

"Gyeoul..."

Suara halus mengalun lembut di telinganya. Membuat gadis berambut merah muda itu memalingkan wajah, menatap Taehoon yang memainkan jari-jemari lentiknya.

Dia pun berdeham sebagai sahutan. Tak banyak bicara lantaran kelesah masih hanyut dalam batin. Taehoon menghela napas sebelum memegang tangan Gyeoul guna diarahkan ke mulutnya.

"Apa yang kamu lakukan?" Gyeoul bertanya sembari mengamati jari telunjuknya yang dijilat oleh Taehoon. Lalu mendelik saat pemuda itu mengulum jari telunjuknya dengan wajah diselubung syarah.

"Eumh.." erang Taehoon sembari menatap sayu Gyeoul yang berkeringat dingin.

Keduanya masih berada di kamar. Gangsi mereka yang menjadi satu di udara membuat suasana kian memanas. Bohong kalau Gyeoul tak bernafsu setelah melihat wajah erotis Taehoon yang mengulum jarinya.

Lamun melihat kondisi tubuh Taehoon yang penuh ruam merah dan goresan. Membuat hatinya melunak, tak kuasa memberi afeksi berlebih. Dia pun mendekat, membubuhkan kecupan manis di kening pemuda itu.

"Hoonie.. jangan menggodaku, tubuhmu masih sakit semua.." katanya penuh jeri.

Sementara Taehoon menggeleng. Ia menghisap jari telunjuk Gyeoul hingga si empuh mengerang, menahan gejolak tabun di kalbunya. Gadis itu masih mempertahankan kewarasannya, tak ingin menerkam omega-nya yang sedang menggoda dengan sensualitas.

Taehoon pun menyerah. Ia mengeluarkan jari telunjuk Gyeoul dengan berawai. Lalu mengulum jari tengah dan telunjuk kanannya, menggoda alpha female yang mati-matian menahan hasrat.

"Taehoon.." Suara Gyeoul memberat. Napasnya pun terengah-engah seakan dililit oleh sesuatu yang membuat paru-parunya tercekik.

Taehoon tersenyum miring lantas mengeluarkan kedua jarinya dari mulut. Lalu mengarahkannya pada titik merah di belakang bawah tubuhnya. Membuat Gyeoul menelan saliva kasar, membendung hasrat dengan beton tinggi.

"Uh.. alpha.." erang Taehoon saat kedua jarinya berputar-putar di pinggir holenya. Merasakan cairan nafsu yang mengalir dari dalam tubuhnya.

Ia menunduk, menyembuyikan rona merah yang menjalar ke seluruh wajahnya. Dia malu, perangainya sungguh di luar akal sehatnya. Namun Taehoon tetap melanjutkan tindakannya.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang