Extra Part - Ngidam (2)

1.7K 199 16
                                    

Haii! Yuk follow dan baca bookku yang lain. Terutama My Dom is Omega~

Bantu 280 followers kuy!
Seperti biasa. Jangan lupa vote dan comment nya

Jangan lupa baca
1. Kucing Antagonis
2. Latto-Latto Ini Love
3. Perfekte Albinos

Happy Reading

Bencana. Ini bencana. Begitulah pikir Rose saat disuruh bertukar dengan Gyeoul. Pasalnya ia tak bisa merawat omega hamil. Apalagi dirinya tak memiliki kesabaran sebesar pemilik tubuhnya.

Bisa-bisa dia kelepasan memarahi Kamel yang juga sedang bertukar dengan Taehoon. Ia belum siap menghadapi mood omeganya yang cepat sekali berubah seperti tombol switch.

"Rose.."

Dia langsung menoleh, memandang omega manisnya yang mengerucutkan bibir. Ia pun menghela napas sejenak sebelum mendekat ke Kamel yang melipat tangannya. Pemuda itu kelihatan kesal, entah karena apa.

"Ada apa?" tanyanya sambil melingkarkan lengan kanannya ke pinggang ramping sang omega.

"Jangan pegang-pegang!" larang Kamel seraya menyingkirkan lengan Rose yang melingkar di pinggangnya.

Setelah itu ia menelisik penampilan alphanya dari atas hingga bawah kemudian menggelengkan kepala. Seolah-olah ada yang tidak sesuai dari gaya pakai gadis itu.

"Ada yang salah?" Rose bertanya kepada Kamel yang tiba-tiba mendengus selepas memirsa penampilannya.

"Ck.. kenapa pakai celana!!" protes Kamel sembari menunjuk celana yang dipakai sang alpha. Lalu menilik kesal pada kekasihnya yang melongo.

"Lah.. kalau aku nggak pakai celana.. terus pakai apa??" tanya Rose bingung. Dia sama sekali nggak ngerti letak kesalahannya. Masa memakai celana dilarang?

Ini rumahnya loh.

Rumah aku bukan rumahmu!

Rose berdecak saat Gyeoul menimpali lisan batinnya. Namun itu disalah artikan oleh Kamel yang mendengar decak malasnya.

"Humph.. kalau kesal itu bilang! Cih!"

"Hah? Siapa yang kesal?"

"Au.. dah, serah!"

Kamel pun meninggalkan dengan ribuan tanda tanya yang merunjam kepalanya. Rose bingung, kenapa mood orang hamil selabil ini, sih?

Namun ia harus tahan banting dan memutuskan untuk mengejar Kamel yang melangkah pelan menuju kamar mereka. Dia pun membujuk sembari menuntun langkah omeganya yang nampak kesusahan menaiki tangga. Sepertinya besok Rose akan meminta Gyeoul memindahkan kamar mereka di lantai bawah.

"Sayang.. jangan marah dong.. nanti jelek loh kalau sering marah-marah."

Sungguh kesalahan yang fatal.

"Oh.. Jadi aku jelek ya??" sentak Kamel seraya menampik tangan Rose yang bertengger di bahu kanannya.

Rose menelan salivanya kasar saat merasakan aura hitam yang menguar dari tubuh Kamel. Dia jadi takut untuk berbicara, tapi kalau nggak dibujuk. Omeganya bisa semakin marah. Nanti berimbas ke jatah bulanannya.

"B-bukan gitu.." timpalnya dengan nada bergetar. Dia benar-benar bingung harus melakukan apa untuk membujuk omeganya yang nampak berang hanya karena jawabannya.

"Kenapa kalau aku jelek?! Kamu mau cari omega baru, hee?!" tanya Kamel dengan nada tinggi.

Rose ciut. Ia menunduk sambil bertanya pada Gyeoul yang tertawa nggak jelas.

Angguk saja, ngangguk!

Sungguh kesesatan yang Gyeoul berikan. Namun bodohnya Rose mengikuti arahannya dan mengangguk kepada Kamel yang membulatkan mata tak percaya.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang