Vingt-huit

1.4K 230 15
                                    

Double up!

Jangan lupa vote dan comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan comment. Sekalian mampir di lapak sebelah!

Happy Reading!

Hitam menyelimuti kota. Tak ada bintang, tak ada bulan, yang ada hanyalah kegelapan. Waktu yang cocok untuk berburu.

Seorang berpakaian serba hitam melesat bak angin ribut, mengejar buruannya yang berlari tunggang langgang. Ia menatap tajam dengan mata elangnya kemudian mengelak saat salah satu mangsa menembakkan sebuah peluru ke arahnya. Nyaris melubangi keningnya bila dia tak memiliki refleks secepat kilat.

Setelah itu dia berbelok di tikungan, membuat para mangsanya kelabakan. Mereka tak tahu keberadaan saat pemburu yang seolah bersembunyi di balik kegelapan. Mereka semua hanya akan terus berlari sebelum predator menyergap.

Namun Dewi Fortuna tak berpihak pada mereka. Seorang berpakaian serba hitam muncul kembali di hadapan, menghadang para mangsa yang kebingungan karena kemunculannya. Ia mengeluarkan sebilah pisau yang langsung dilontarkan ke kepala salah satu mangsa.

Para mangsa yang tersisa membulatkan mata kemudian mulai bersiaga, memegang senjata masing-masing mempertahankan diri dari sang predator. Seorang berpakaian serba hitam itu tersenyum miring lalu melesat, menancapkan bilah pisau yang lain ke leher korban di dekatnya.

Para mangsa lagi-lagi terperangah. Mereka tak percaya dengan kecepatan sosok tersebut yang menyaingi cheetah. "Kenapa bengong? Ayo serang sebelum kalian mati di tanganku." Kata-kata penuh hasrat terlontar dari mulut sang predator.

Membuat bulu kuduk mereka meremang, merasakan ancaman bahaya yang terlalu tinggi. Cepat atau lambat, satu per satu dari mereka akan melepas sukma. Jadi, tidak ada pilihan selain melawan Ro-Devil.

Ro-Devil adalah salah satu predator yang berdiri di puncak rantai makanan. Ia memburu berbagai mangsa yang mengusik ketenangan masyarakat. Istilahnya dia adalah superhero di kegelapan. Tak ada yang melihatnya secara langsung, tapi mengetahui namanya.

Memang siapa yang mau melihatnya secara langsung? Karena siapapun yang memandangnya pasti akan merenggang nyawa pada detik itu juga. Makanya para mangsanya selalu berlarian atau menyerang agresif ketika bertemu dengannya.

Seperti mereka yang mulai mengatur  strategi untuk melumpuhkan sang predator yang ditakuti. Ro-Devil tersenyum miring, melihat para mangsanya mulai berpencar, berniat menyerang dari segala sisi. Rencana yang bodoh, tapi patut diacungi jempol.

Karena biasanya para mangsa akan berlutut dan memohon untuk tak dicabut sukmanya. Itu membosankan, tapi malam ini, ia menemukan kesenangan. Ro-Devil pun mulai menyambut berbagai serangan yang mengarah padanya.

Tenang dan cepat. Ro-Devil membunuh lawannya dengan gesit seolah sedang berburu. Satu per satu mangsanya tumbang, menyisakan yang terkuat. Ia tersenyum saat menatap seorang pria yang mempertahankan dirinya dengan pedang.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang