11

508 8 0
                                    

Rencanannya kami akan kerumah mamah Deren, aku dan Deren akan memberitahu pada mereka bahwa kini aku sedang berbadan dua.

Sejak kejadian itu aku dan Deren mulai sepeti biasa.

"Deren.." rengek ku pada Deren yang sedang fokus menyetir mobilnya.

"Mau apa lagi dedenya? " tanya Deren mencium tanganku.

"Pengen ini" aku menunjukkan coklat berbentuk seperti rusa santa"

"Besok? "

Aku memantulkan bibirku.

"Pulang dari sini mau? " aku pun mengangguk dan mencium pipi Deren.

"Makasih papah! " Deren tersenyum dan membalas ciuman ku ketika mobil mulai berhenti di teras rumah.

"Sama2 sayang"

Btw aku sama Deren sudah memutuskan untuk saling mencintai, pertama2 kami mengubah pangggilan kamu menjadi panggilan sayang, itupun malah jarang kaki lakukan mengingat kami tidak terbiasa dengan itu.

Aku memasukki rumah, didalam mamah sudah heboh menyambutku dan Deren. Aku melihat mamah sedang memasak makanan kesukaanku yaitu ayam bakar dan segala hal yang berbau seafood.

"Mau.. " rengek ku

Deren mencium pipiku dan berbisik lirih padaku

"Jangan makan yang mentah2 dlu, dedenya gk kuat"

Aku kesal dengan Deren, Deren yang mengerti kekesalan ku dia membisikkan ku lagi.

"Aku janji setelah kmu melahirkan nanti, aku bebaskan kmu makan seafood sepuasnya" aku tersenyum dan mencium pipi Deren

"Cie cie romantisnya" ucap mamah Deren padaku.

"Ca sini makan seafood nya enak, mamah sengaja masak setengah mateng kesukaan kmu. Fresh semua loh" aku meneguk ludahku

Tidak boleh tidak boleh karna aku sedang hamil. Aku harus menghindari makanan setengah matang, seafood, dll yang akan membahayakan dia.

"Caca gk bisa makan mah" ucapku agak sedikit kurang enak pada mamah, karna aku yang memang suka seafood sebelumnya tidak pernah sekalipun menolak tawaran mamah.

"Loh kmu gk dibolehin makan sama Deren?. Makan gk PP sayang, mamah udah buat khusus buat kamu"

"Tapi mah.. " belum sempat aku melanjutkan berbicara Deren sudah lebih dulu berbicara pada mamah.

"Caca gk bisa makan yang mentah2 dlu mah, seafood jga lagi dikurangin"

"Knpa itu? Kmu sakit sayang? " ucapan mamah khawatir padaku.

"Caca hamil mah, baru 1 bulan jalan"  mamah syok dan masih bengong di tempat.

Sepersekian menit mamah masih mematung, setelah mamah sadar. Mamah langsung menangis.

"Loh mah knpa? " tanyaku.

"Mamah sen g akhirnya mamah ada cucu, Deren itu dlu kekeh banget mau jomblo seumur hidup, mmh capek ngomong sama Deren, mamah udah pasrah sama deren. Mamah gk bayangin lagi ada cucu dirumah ini mengingat sikap Deren dan pendirian Deren itu. Tapi sekarang bagai angin sejuk di tengah gurun sahara. Mamah seneng banget, hati mamah bahagia. "

Aku ikut menangis, maklum hormon bumil.

"Makasih ya ca, udah kasih mamah cucu hikss" aku pun menganggukkan kepalaku

"Hikss Deren yang kasih mah" ucapku pada mamah.

"Ya udah ayok sini makan yang lain, kata bi yam kamu pengen pancak mangga, mamah sampe bikin sendiri "

Akupun memakan pancak mangga yang mamah buatkan untukku.

"Manis mah, enak" kataku sambil terus memakan pancak ku.

Deren terus mengelus punggungku, menatapou dengan rasa sayangnya.

CACA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang