Setelah kejadian itu aku dan Deren memiliki situasi yang agak sulit, kami saling diam.
Jujur ini pertamakalinya Deren acuh tak acuh terhadap ku. Aku memeluk tubuh Deren dari belakang.
"Aku minta maaf"
Deren melepas peluk kan ku.
Dia pergi dari hadapanku. Aku sangat sedih, harus kan aku tidak menolak Deren semalam?
Aku segera turun untuk mengambil sarapan kami. Di sana semua keluarga besar kami sudah kumpul, termasuk Deren.
"Puas semalem? " bisik mamahku.
Aku tersenyum kikuk.
"Malem nanti gas lagi de" ucap kakakku.
Aku melihat Deren yang sedang asik memakan buburnya, Deren memang agak aneh, setiap pagi dia hanya mau makan bubur.
" Deren udah masuk? " Deren mengernyit pada pertanyaan yg dilontarkan pamanku.
"Gmna rasanya pertama kali? " sindir yang lain.
Deren hanya tersenyum kikuk.
Aku dan Deren saling tatap, tapi tak lama Deren mengalihkan tatapan kami.
Rasanya baru kali ini aku ingin menangis dengan tingkah Deren, biasanya aku sebal, bahkan aku bisa marah2 tapi kali ini aku sangat sakit hati.
Setelah sarapan ku usai aku segera pergi meninggalkan ruangan makan. Aku kembali ke atas. Entahlah aku ingin istirahat.
Beberapa menit aku dikamar, pintu kamar terbuka dan memunculkan Deren disana.
"Ini pake klo blom siap punya anak"
Kata Deren padaku.
"Aku gk suka minum pil
"Mau aku pake kondom? " tanya dia.
"Iya" ucapku.
Aku memang tak semestinya menghalangi gak Deren untuk mendapatkan itu. Aku bisa berdosa jika seperti itu pada suamiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
CACA (TAMAT)
RomanceAku dan Deren hanya menikah sebatas pekerjaan. Kami sama2 memiliki umur matang Aku (32 thn) sedangkan Deren (41 thn). Pernikahan ini hanya akan bertahan selama 1 thn saja karena aku memang tidak mengharapkan pernikahan yang berumur panjang, aku han...