20

597 8 0
                                    

Aku bersama Elisa dia menyambutku di amerika dengan baik, Elisa sampai mengajukan curi libur 3 hari kepada kantornya. Dia ingin  menemaniku

Kemarin saja aku bertemu dengan jen tidak mengajak dirinya, aku di marahin habis2san.

Bahkan dia tidak sadar badannya lebih besar dariku. Seperti ibu dan anak rasanya jika aku dimarahi oleh Elisa.

"Kandunganmu sangat baik" ucap Elisa kegirangan.

"Iya, syukur dia slalu baik dan sehat"

"Apakah mr jon baik padamu? " tanya Elisa khawatir.

Aku mengangguk.

"Ah syukur lah, mr jon itu senior kami dlu. Tapi entah mengapa mr jon lebih memilih menjadi detektif dan meninggalkan karirnya di kepolisian"

Aku memgangguk2kan kepala. Seperti itu rupanya mr jon.

"Mr jon tidak memiliki anak atau istri" bisik Elisa sambil melirik kanan dan kiri seolah takut pembicaraannya di dengar orang lain.

"Lalu? " tanyaku yang tidak mengerti dengan Elisa.

"Aku menyukai mr jon" aku membelalakkan mata, astaga.

"Kau? " Elisa mengangguk dengan antusias.

"Bukankah aku hebat? " aku menggeleng.

"Memangnya kau hebat dalam hal apa? "

"Aku pernah bercinta dengan mr jon 1x"

Dengan tersipu2 Elisa menjelaskan semua rentetan kejadiannya padaku.

"Tapi kau memaksanya" ucapku pada Elisa.

"Aku hanya memberi dia sedikit obat cinta saja" Elisa seolah merasakan rasa yang puas.

"Lalu? Apakah itu bkan tindakan kriminal ibu polisi yang terhormat? " sinisku pada Elisa.

"Tidak masalah, tidak akan mr jon melaporkan aku. Karna dia tau kita sama2 menikmati" di akhir Elisa ketawa dengan kencang.

Ahh aku bisa bayangkan betapa menderitanua mr jon berhadapan dengan temanku ini.

" kau tidak hamil? " Elisa menggeleng.

"Aman beb" katanya.

Setelah itu aku dan Elisa lanjut berjalan2 di tengah kota Amerika. Sangat sejuk rasanya. Aku menyuruh Elisa berfoto denganku.
Tak lupa aku mengirimkan foto kepada mamah Deren dan mamahku.

"Aku sangat menyayangimu ca, jika ada apapun aku akan siap membantu" kata Elisa padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat menyayangimu ca, jika ada apapun aku akan siap membantu" kata Elisa padaku.

"Aku jga menyayangimu Elisa"

Elisa menunduk.

"Maafkan aku tidak datang waktu suamimu meninggal" aku tersenyum tulus.

" tidak apa, aku jga lupa memberitahumu. Maafkan aku Elisa"

"Lain kali kau harus memberi tahu ku, setidaknya disaat kau terpuruk saja pun tidak masalah ca" akupun mengangguk.

"Aku janji"

Disitu aku baru sadar bahwa aku dan Elisa adalah teman baik.

CACA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang