28

552 10 0
                                    

Aku dan deren sengaja tidak memberitahu keluarga kami. Aku dan Deren akan memberi tau meraka jika kondisi ku sudah baik.

Aku kira Frans dan jen sudah masuk penjara. Memang persidangan mereka sedang berjalan, tapi aku berharap jen dan Frans tidak lagi bisa menemuiku.

Deren terus berada di sampingku. Dia bercerita selama ini dia sibuk mencari letak mafia itu. Kejujuran Deren membuatku lega.

Aku memang ingin Deren memberitahu ku masalahnya yang sejujurnya.

Deren bercerita bahwa Frans bukan lah ayahnya, Frans menculiknya dari keluarga Deren. Frans telah di hukum oleh kepolisian. Tetapi tanpa Deren sadari Frans telah bebas.

Deren mengira Frans masih dipenjarakan. Frans slalu berhayal bahwa Deren adalah anaknya Alex dan menceritakan apa yang dia mau. Frans memang tidak bisa di anggap waras. Mungkin karna itu pengadilan memotong masa tahanan Frans.

Tentang jen, Deren pun tak tau mengapa dia menjadi seperti itu. Deren kesal dengan jen. Dia bahkan benci dengan jen. Hampir saja istri dan anaknya knpa2 karna jen.

"Lagi2 karna aku" ucap Deren lesu.

Aku tersenyum. Aku mengelus tangan Deren. Aku tau Deren pasti sangat merasa bersalah.

Kami akhirnya mulai dewasa. Kami tidak lagi menyikapi semua hal dengan marah2. Sekarang kami jauh labih tenang. Mungkin karna kami sadar kami akan menjadi orang tua.

"Aku sangat bersyukur kau ada" ucapku lembut, smbil memeluk Deren.

"Trimakasih Deren" imbuh ku lagi pada deren.

CACA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang