Sebulan kami menikah dan tidak ada kemajuan apapun, Deren semakin sibuk.
Aku dan deren hampir jarang bertemu, akupun tak menanyakan kabarnya karna aku sudah memberikan 3 hal itu pada Deren.
Dengan berat hati aku terus bertanya2 kemana Deren dan sedang apa dia.
"Bi aku mau makan ayam kentaki" ucapku pada bi yam ART di rumah ku dan Deren.
"Baik nyah"
Tak lama ayam itu datang bukannya memakan itu aku malah memuntahkan semua isi dalam perutku.
Aku menangis karna aku lapar dan sangat menginginkan ayam itu.
Bi yam langsung menelfon mamah Deren, juga mamahku.
Aku menangis meraung2, ini semua karna Deren!!
"Hikss sakit, perutnya sakit bii" rengek ku.
"Tuan Deren bentar lagi sampai nyah"
Setelah beberapa menit Deren datang dengan wajah khawatir. Dia mdmbawaku ke rumah sakit.
Di sana aku di suruh ke dokter kandungan."Selamat pak deren, ibu caca hamil"
Aku dan Deren tentu saja melongi, shit aku bahkan tidak sampai selesai berhubungan dengan Deren mengapa aku bisa hamil?
"Dok saya sama suami cmn nglakuin 1x itupun cmn masuk sebentar" ucapku menjelaskan secara gamblang pada dokter dihadaoanku. Dokter ghina namanya.
"Bapak sempat ejakulasi di dalam tidak? Apakah itu pertama kalinya bapak masuk? "
Deren mengangguk
"saya sempat merasakan keluar cairanya sedikit, sebelum istri saya meminta mencabutnya"" baik Pak trimakasih"
Aku dan Deren di jelaskan mengapa itu bisa terjadi, dan memang aksusnya sedikit, tapi karna Deren juga sempat mengeluarkan nya di dalam makannya hal ini bisa terjadi.
Setelah itu aku dan Deren hanya terdiam. Aku hanya melihat foto hasil USG kami.
Benar2 imut sekali si kecil yang ada dalam perutku, aku menatap Deren. Deren diam saja dari tadi.
Setelah masuk mobil aku mulai membuka suaraku.
"Kalo kamu gk mau ngakui anak ini gk PP, aku masih bisa biayain dia sendiri" Deren mendadak memukul stir mobilnya dengan kencang.
"Shit! " dengan begitu aku pun menangis. Aku sakit hati dibentak oleh Deren.
"Aku gk maksud gitu ca, maaf"
Aku menagngguki ucapan Deren.

KAMU SEDANG MEMBACA
CACA (TAMAT)
RomanceAku dan Deren hanya menikah sebatas pekerjaan. Kami sama2 memiliki umur matang Aku (32 thn) sedangkan Deren (41 thn). Pernikahan ini hanya akan bertahan selama 1 thn saja karena aku memang tidak mengharapkan pernikahan yang berumur panjang, aku han...