14

622 8 0
                                    

Hari ini begitu buruk, pemakaman Deren berjalan dengan sangat khitmat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini begitu buruk, pemakaman Deren berjalan dengan sangat khitmat. Aku sudah tidak tau bagaimana aku harus bersikap.

Semua orang menguatkan aku. Mamah Deren berkali2 pingsan.

Aku saat ini sedang berada di kamarku dan Deren. Aku menatap jendela yang menunjukkan rintik2 hujan di langit sana.

Aku menangis.

Berat rasanya kehilangan Deren, suamiku dan orang yang aku cintai. Ayah dari anakku.

Aku menangis dan menangis. 14 hari sejak Deren di rawat di RS kemarin adalah hari dimana Deren dinyatakan meninggal dunia. Aku histeris. Bahkan aku juga pingsan.

Aku masih berharap Deren ada di dekatku. Aku berharap Deren menemaniku. Aku berharap dia disampingku saat ini. Tapi nyatanya Deren telah pergi, raganya telah dikubur di bawah tanah yang ku saksikan tadi pagi.

Aku terus melamun, mungkin ini semua hanya mimpi semata. Tapi nyatanya semua ini bukan mimpi.

Aku menatap perutku. Menguatkan dia di sana, dia sudah tidak memiliki ayah. Sekarang dia hanya memiliki aku sebagai orangtuanya.

Aku menangis. Kasihan anakku ini.

Tapi aku mencintai Deren, aku berharap kebahagiaan datang untukku dan anakku nanti. Aku jga berharap Deren bisa bahagia di surga sana.

Aku mencoba untuk meng istirahat kan tubuhku, aku sudah lelah, aku ingin pegi bersama Deren tetapi aku harus memperjuangkan anak kami.

"Sayang kita sama2 saling menguatkan ya.. " ucapku mengelus2 perutku.

Mataku rasanya berat sekali.

CACA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang