---
Lamaran Lex sore itu berlangsung riuh. Ketahuan bahwa itu lamaran kedua setelah ternyata Lex meminta Ara menikah dengannya malam sebelumnya membuat Clarissa mengomel.
Walaupun ia tetap bahagia, tapi ia merasa dikhianati oleh Lex padahal ia sudah menyiapkan semuanya dengan antusias.
"Yaudah sih, Ma. Yang penting Ara mau nikah sama Lex,"
Tari tidak bisa tidak tertawa ketika Clarissa malah menepuk lengan putra bungsunya itu dengan gemas.
"Jangan-jangan kamu juga udah tahu?!"
Leon menggeleng cepat. "Sumpah, belum mama. Mama kan liat gimana aku sama Tari juga shock."
Tari langsung pura-pura tidak dengar. Ia kembali sibuk dengan Lily dan Billy yang kini sedang menyusun lego yang tadi ia bawa.
"Aunty, kalo nanti beli lego lagi aku boleh pilih sendiri?"
Tari mengangguk. "Boleh. Nanti izin sama papi mami boleh belinya kapan ya, kita pergi bareng,"
Billy langsung berteriak dari tempatnya. "Mami, aku mau beli lego sama aunty Tari hari ini boleh gak?"
Luna yang sedang asik berbincang dengan Ara menoleh lalu mengangguk membuat dua bocah itu bersorak bahagia.
"Siapa yang bolehin kalian pergi?"
"Mami."
"Gak boleh. Uncle gak bisa nemenin hari ini,"
"Uncle gak usah ikut. Kita bisa kok sama aunty."
"Gak. Nanti aunty kerepotan bawa kalian berdua,"
Sebelum Lily dan Billy kembali menjawab, Tari sudah mengambil alih.
"Gak apa-apa, Leo. Asal Kak Luna dan Kak Bram bolehin, gue bisa kok jaga mereka berdua,"
Leon manyun meski akhirnya hanya mendengus. Ia lalu mengambil tempat di sebelah gadis itu untuk mengusuli Lily dan Billy yang tampak serius.
"Granny, the lion so annoying!"
---
"Kamu yakin gak apa-apa nemenin?"
Sandi mengangguk untuk kesekian kali.
"Ini ponakan kamu?"
"Iya. Kamu beneran gak keberatan, kan?"
"It's okay, Tari. Kan aku juga jadi bisa kenal keluarga kamu,"
Karena malas menjelaskan, Tari membiarkan Sandi berpikir bahwa Billy dan Lily adalah keponakannya bukan keponakan Leon.
Dengan ditemani Sandi yang mengekor di belakang mereka, Tari pasrah ketika tanganya di tarik kesana kemari. Berkali-kali ia berlutut untuk bisa mengobrol lebih dekat dengan Billy dan Lily ketika keduanya beda pendapat.
"Guys, you can buy anything you want. But don't try to hurt each other, okay?"
Billy dan Lily lalu mengangguk, memilih lego yang mereka inginkan. Mereka lalu menuju kasir untuk membayar semua belanjaan.
Ketika Sandi mengeluarkan kartu miliknya, Tari langsung menggeleng tegas.
"Ini bukan bagian dari keharusan kamu. Jadi aku yang harus bayar ini,"
Sandi mengalah. "Tapi pas makan nanti bills on me,"
Mereka memilih tempat makan yang kids friendly karena pasti menyediakan menu khusus anak-anak.
