11| Mereka Kembali

105 4 0
                                    

Holla, Bestie

Welcome back di cerita JUA

Kalian baca part ini jam berapa?

Ayo absen!!

O yah, sebelum baca jangan lupa vote nya ya!

Kolom komentarnya juga silahkan ramaikan!!

So, Happy Reading, Bestie 💜

•••

"MAMA dan Kak Alyas mau aku mati? Iya kan?" tanya Aluna lirih, ia menatap manik mata mamanya yang tidak seteduh dahulu. "Oke aku kabulkan!"

Srreekk!

"LUNA?!"

Seketika darah langsung mengucur dari pergelangan tangan Aluna dengan derasnya.

"ALUNA!!!" pekik Sherly, ia segera menangkap tubuh lemas Aluna yang akan merosot ke lantai.

Sherly mendekap tubuh anak gadisnya yang sudah tidak berdaya. "Jangan tinggalin Mama, Aluna!"

"Ya ampun, Aluna!" pekik Alyas yang baru saja turun dari kamar karena teriakan Mamanya.

Sherly mendongak, ia menatap Alyas dengan mata yang dibanjiri bulir bening. "Yas, tolong Aluna, Yas!"

"Aluna kenapa, Ma?"

"Cepet tolong adek kamu, bawa dia ke rumah sakit!" pekik Sherly dengan penuh kekhawatiran.

Alyas segera mengambil alih tubuh Aluna yang bersimbah darah. Ia menggendongnya, seperti saat mereka masih kecil dulu ketika Aluna ketiduran di sofa karena asyik menonton televisi. Tapi kali ini berbeda, jika dulu ia dengan perasaan senang hati saat menggendong Aluna, sekarang justru dengan perasaan penuh khawatir dan takut. Takut jika adiknya itu akan meninggalkannya seperti mendiang papanya.

"Pak cepat buka pintu mobilnya!" perintah Alyas pada sopir pribadi keluarga mereka.

Alyas membawa Aluna memasuki mobilnya yang disusul oleh Sherly. Ia menekan urat nadi Aluna agar pendarahannya dapat terhenti meski tidak maksimal. Mereka akhirnya meninggalkan halaman rumah untuk membawa Aluna ke rumah sakit.

🌻🌻🌻

Usai melaksanakan sholat magrib, Kavindra turun dari kamarnya untuk makan malam bersama kedua orang tuanya. Setiap malam minggu mereka selalu melakukan makan malam bersama dikarenakan Ardian, papanya Kavindra pulang lebih awal dari kantornya ketika hari sabtu.

"Vin, kamu tahu gak Aluna dibawa ke rumah sakit sama Kakak dan Mamanya?" ucap Ambar ketika anaknya telah duduk di salah satu kursi makan.

"Hah, ke rumah sakit? Mama tau dari mana?" heran Kavindra.

"Kata Bi Diyah tadi pas Mama buang sampah ke depan."

"Emangnya Aluna kenapa, Ma? Perasaan tadi sore dia habis dari sini baik-baik aja, tuh!"

"Justru itu yang mau kita tanyakan sama kamu," ujar Abian.

"Tanya apa, Pa?"

"Kamu tadi gak ngapa-ngapain Aluna, kan?"

Janji Untuk AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang