Halo, Bestie.
Maaf ya aku up nya lama banget.
Banyak hal yang harus aku urus soalnya.
Jadi gak fokus kalo harus maksain nulis.
Makasih ya udah sabar nunggu!
Semoga kalian sehat-sehat terus ya.Sebelum baca, bisa atuh vote dulu!
Ramaikan kolom komentar juga ya...
Happy Reading 💜
🌻🌻🌻
DENGAN senyuman yang terus mengembang sejak ia menginjakkan kaki di sekolahnya, Aluna segera mendatangi kelas barunya. XII IPA 2. Gadis itu sangat senang dengan status barunya itu, sekarang ia dan teman-teman seangkatannya menjadi senior di SMA Cakrawala itu.
Aluna memastikan sekali lagi tulisan yang tertera di atas pintu kelas itu, takut jika ia salah masuk kelas. "Ah, bener ini!" serunya penuh semangat memasuki ruangan itu.
Atensinya beralih pada seorang gadis yang melambaikan tangan menyambut kedatangannya. Itu Dilla, gadis itu mengisyaratkan untuk Aluna segera menghampirinya.
"Sebangku lagi sama aku ya, Lun!" ucapnya sambil menarik tangan Aluna supaya gadis itu duduk di sebelahnya.
Aluna tersenyum lalu mengangguk. "Iya atuh sama kamu lagi, emangnya mau sama siapa coba?" ujar Aluna dengan tawanya. Mereka memilih bangku kedua lagi di barisan ke dua dari pintu. Entah mengapa Aluna dan Della menganggap bahwa bangku kedua itu adalah tempat yang strategis dan ideal untuk dipilih, sejak kelas sepuluh lalu.
"Ada kabar gembira gak?" tanya Della yang menyadari Aluna begitu sumringah sejak tadi.
"Ada, atuh!" seru Aluna dengan senyum yang tidak pudar dari bibirnya. "Aku jadian sama Kavin," lanjutnya.
Della membulatkan matanya takjub. "Aaahhh, yang bener, Lun?" ujar Della histeris, ia benar-benar ikut senang mendengar kabar itu. "Finally," lanjutnya.
Aluna mengangguk ke arah Della, lalu ia menceritakan momen Kavindra menyatakan cinta padanya tepat di hari ulang tahun Aluna yang dirayakan di sebuah pantai yang ada di kawasan Garut Selatan.
"Ya ampuuuun... Sweet banget sih, kalian!" ungkap Della mendengar cerita Aluna. Ia bahagia meski dalam hati kecilnya merasa iri. Iri karena ia tidak mendapatkan perlakuan yang sama ketika ditembak oleh Kavindra. Tapi Della sadar, lelaki itu tidak pernah mencintainya sebesar cintanya pada Aluna.
"Aku juga gak nyangka, Kavindra bisa melakukan hal itu. Padahal aku bener-bener udah putus asa saat dia jauhin aku waktu itu."
"Aku speachless banget, Lun. Pokoknya selamat ya buat kalian, aku ikut seneng banget," ucap Della, ia menepuk bahu Aluna saat sadar Kavindra menghampiri temannya itu.
"Selamat pagi, Ayang!" sapa Kavindra yang membuat Aluna langsung membulatkan matanya.
"Kavin ih, jijik tau." Aluna bergidik mendengar panggilan dari kekasihnya itu yang terdengar aneh di telinganya. Tapi ia tidak bisa menyembunyikan pipinya yang merona karena malu.
Kavindra tersenyum, ia berhasil membuat pujaannya itu tersipu. "Kenapa? Gak mau aku panggil Ayang?" goda lelaki itu.
"Gak usah aneh-aneh, udah biasa aja manggilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Untuk Aluna
Teen Fiction"Vin, aku putus sama Bara!" ungkap Aluna memberanikan diri berbicara pada Kavindra, sahabat yang telah lama tidak bertegur sapa lagi dengannya. "Gue tau," jawab Kavindra dengan nada datar tanpa mengalihkan pandangannya dari barisan puisi yang tengah...