23| Seperti Orang Ketiga

102 4 2
                                    

Hai, Bestie.

Welcome back,
Gimana kabar kalian?
Sehat kan? Semoga sehat selalu ya!

Btw, kalian baca part ini jam berapa?

Sebelum baca, boleh dong vote dulu.
Tandai typo!

Happy Reading💜

🌻🌻🌻

"HUBUNGAN kamu sama Kavin, sebenarnya gimana, sih?"

Pertanyaan itu Aluna dapatkan ketika mengawali masa SMA yang membuatnya tidak bisa melupakan si penanya, Della. Seolah itulah takdir, Della pun menjadi teman baiknya sampai satu bangku hingga sekarang. Berkali-kali Aluna menjelaskan padanya bahwa mereka hanya sebatas sahabat. Namun, entah mengapa dulu Della sangat yakin bahwa suatu saat Aluna dan Kavindra akan menjalin asmara. Ternyata itu benar-benar terjadi saat ini. Meskipun pada pada akhirnya gadis itu lebih dulu berstatus sebagai pacarnya Kavindra, tapi Della benar-benar mendukung sepenuhnya hubungan Aluna bersama Kavindra saat ini.

Di salah satu meja kantin yang berwarna gading, Della duduk sambil menyedot jus jambunya. Dia menoleh sekilas pada Aluna yang duduk di seberangnya. Lalu, tatapannya kembali sebal ke arah Fara yang bergelayut manja pada lengan Kavindra yang sedang memesan bakso untuk makan siangnya.

"Kok, kamu nggak cemburu sama Fara yang terus-terusan lengket sama Kavin?" tanya Della, nadanya terdengar heran.

Aluna hanya tersenyum dipaksakan. "Ya mau gimana lagi, orang mereka sepupuan."

Della memandang Aluna gemas. Gadis itu merasa ada yang tidak beres pada Kavindra dan Fara. "Emangnya kalo sepupuan harus gitu banget, ya?"

Aluna mengedikkan sebelah bahunya. "Entahlah, mau melarang pun aku gak punya hak!" keluh Aluna, ia melirik sekilas ke arah Kavindra yang masih belum menghampirinya.

"Kamu itu pacarnya, Lun. Kamu berhak, kok, ngingetin Kavin untuk tidak terlalu seperti itu," ujar Della sambil menunjuk ke arah Kavindra menggunakan dagunya.

Selang beberapa menit, akhirnya Kavindra dan Fara menghampiri dua gadis yang menantinya.

"Maaf ya, Sayang. Aku lama banget ngantrinya!" ujar Kavindra pada Aluna yang dibalas anggukan oleh gadis itu.

Aluna merasa canggung mendengar Kavindra memanggilnya dengan sebutan sayang di depan Della dan Fara. Mungkin lelaki itu melupakan sesuatu, atau memang sengaja? Aluna tidak tahu.

"Kok kalian udahan makannya?" tanya Fara yang melihat mangkuk Aluna dan Della telah kosong.

"Iyalah, lagian kalian lama banget!" jawab Della ketus.

"Ya, maaf. Tadi kan gue ke toilet dulu," sahut Fara.

"Ya gak perlu minta anter Kavin, atuh. Sendiri juga bisa kali!"

Fara mendelik ke arah Della yang menurutnya sangat menyebalkan. "Apa sih, sewot mulu. Lo iri ya sama gue?"

Della mengepalkan tangannya kesal. Melihat itu, Aluna langsung menenangkan sahabatnya itu. Ia segera memegang tangan Della dan mengajak gadis itu untuk bangkit.

Janji Untuk AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang