5| Sahabat Sekaligus Pawang

88 4 2
                                    

Selamat datang di next chapter, Bestie.

Udah bulan Oktober aja nih,

Semoga kita semua berbahagia dan segala rencana berjalan dengan baik.

Sehat selalu ya Bestie.

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu ya!

Ramaikan juga kolom komentar!

Happy Reading 💙

•••

Why you gotta hug me like that every time you see me?
Why you always making me laugh
Swear you're catching feelings
I loved you from the start

So it breaks my heart
When you say I'm just a friend to you

Cause friends don't do the things we do
Everybody knows you love me too
Tryna be careful with the words I use
I say it cause I'm dying to
I'm so much more than just a friend to you

_Meghan Trainor-Just A Friend to you_

LAGU yang sejak tadi mengalun di ponsel Aluna tiba-tiba berhenti, berganti dengan nada dering panggilan masuk. Aluna yang tengah menulis sesuatu di buku diary-nya langsung menoleh. Membaca deretan nama yang tertera di layar.

"Ah, ternyata Kavindra," gumamnya dengan perasaan lega. Pasalnya ia takut jika yang menghubunginya itu adalah Bara, lelaki yang sejak semalam terus saja menghubunginya meski tak satupun panggilannya Aluna jawab.

"Halo, Vin. Ada apa?" tanya Aluna dengan nada datarnya.

"Kamu lagi di kamar, kan?" tanya lelaki itu di seberang sana.

"He-em. Kenapa emang?"

"Kok jendelanya gak di buka, sih? Biasanya kan kalo hari minggu kamu selalu buka jendela sama kaya aku!"

Aluna menoleh ke arah jendela, benar saja apa yang dikatakan Kavindra. Ternyata Aluna lupa melakukan kebiasaannya itu. Ia segera bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke arah jendela. Ternyata lelaki itu telah stand by di jendelanya.

"Hai, cantik!" sapa Kavindra ketika gadis itu telah membuka jendelanya dan mematikan telepon secara sepihak.

"Hai, Kavindra yang ganteng tapi nyebelin!"

Kavindra tertawa mendengar candaan Aluna. "Nggak bisa apa mujinya jangan sambil ngeledek?"

"Biarin!" jawab Aluna jutek.

"Jalan yuk!" ajaknya.

"Ogah ah, aku mager banget hari ini."

"Yah... Kok gitu sih, padahal aku lagi bosen banget di rumah," keluh Kavindra dengan bibir cemberutnya.

Aluna mendelik pasrah, entah kenapa hatinya selalu luluh atas ajakan Kavindra. "Ya udah deh, ayo!" ucap Aluna. Rasanya menolak pun percuma, karena pada akhirnya ia akan menuruti pinta sahabatnya itu. Mungkin karena Aluna tidak mau Kavindra kecewa.

"Nah, gitu atuh!" seru Kavindra, wajahnya mendadak sumringah.

"Mau kemana emangnya?"

"Ke taman Tegal Lega, gimana?" tanya Kavindra meminta persetujuan.

Aluna berpikir sejenak, untuk akhirnya ia setuju. Sudah lama juga mereka tidak mengunjungi tempat itu. "Boleh."

"Oke, siap-siap sana! Sekarang aku ke bawah."

Janji Untuk AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang