22| Batal Pergi

45 3 1
                                    

Halo, Bestie.
Hari ini kalian apa kabar?

Semoga sehat terus ya,
Btw, kalian baca chapter ini jam berapa?

Sebelum baca, vote dulu boleh ya!
Ramaikan kolom komentar.

Untuk kritik dan sarannya sangat aku tunggu.

Happy Reading, Bestie 💜

🌻🌻🌻

GADIS cantik dengan perawakan mungil yang telah memakai seragam sekolah lengkap langsung keluar dari kamarnya dan menuruni tangga saat ibunya memberitahu bahwa seseorang telah menjemputnya di depan rumah. Pagi ini Aluna antusias sekali untuk bertemu dengan kekasihnya itu setelah teleponan semalaman sampai dirinya tertidur. Ia segera pamit dan menyalami ibunya yang tengah menyiapkan bekal untuknya.

"Aluna berangkat ya, Ma!" ucap Aluna berpamitan.

Sherly kemudian menyerahkan bekal untuk sarapan Aluna karena anaknya itu tidak mau sarapan di rumah. "Sarapannya dimakan ya, jangan sampai lupa!"

"Iya, Mama. Aku janji bakalan sarapan, kok."

Mendengar itu Sherly langsung tersenyum dan mengelus puncak kepala anaknya. "Ya udah, hati-hati ya," ucap Sherly melepas keberangkatan anak gadisnya.

"Lho, tumben kamu bawa mobil?" tanya Aluna keheranan saat ia telah menghampiri Kavindra di luar. Karena setahu Aluna, selama ini Kavindra selalu menggunakan motor untuk berangkat sekolah sekali pun hujan lebat mengguyur bumi.

"Iya, sekalian bareng sama Fara. Boleh ya?" jawab Kavindra meminta persetujuan dari Aluna, kekasihnya itu.

Tiba-tiba kaca mobil depan Kavindra terbuka dan menampakkan sosok Fara dengan senyum cerianya. "Hai, Aluna. Gue nebeng ya, bareng sama kalian," ucapnya tanpa berdosa.

Aluna yang sempat kesal langsung berusaha untuk tersenyum dan mengangguk. Tidak ada alasan lagi untuk menolaknya, toh, Fara sendiri sudah bertengger manja di samping kemudi.

"Sorry ya, gue duduk di depan! Soalnya kalo di belakang suka pusing gitu," ujar Fara ketika Aluna dengan pasrah telah memasuki mobil dan duduk tepat di belakang Fara.

"Iya gak apa-apa," jawab Aluna dengan nada datarnya.

Setelah itu mereka mulai meninggalkan halaman rumah Aluna menuju SMA Cakrawala. Perjalanan dari rumah menuju sekolah kali ini terasa sangat lama bagi Aluna, entah mengapa ia ingin segera sampai di sekolah. Selama perjalanan Kavindra dan Fara banyak mengobrol dan bercengkrama dengan riang, meski sesekali melibatkan Aluna. Sementara Aluna sendiri memilih untuk memainkan ponselnya sekedar mengusir kecanggungan yang kini ia rasa. Baru kali ini ia melihat Kavindra lebih akrab dan banyak tertawa dengan orang lain selain dirinya. Dan itu sangat menyebalkan bagi Aluna.

"Eh, Vin. Gue belum sarapan nih, tadi gak sempet soalnya. Temenin gue ke kantin yuk!" ajak Fara pada Kavindra ketika mereka telah sampai di sekolah dan mulai berjalan dari parkiran.

Kavindra melirik ke arah Aluna yang tampak lebih banyak diam sejak tadi. "Kamu juga ikut ya," ucap Kavindra berharap Aluna mau membersamai mereka ke kantin.

Aluna menggelengkan kepalanya cepat. "Aku udah sarapan, jadi kalian aja ya yang ke kantin!" bohong Aluna. Padahal niat awalnya ia akan sarapan bersama dengan Kavindra di kelas. Namun, sepertinya hal itu tidak akan terjadi karena Fara mengajak Kavindra ke kantin untuk sarapan. Lagi-lagi Aluna harus mengalah, melawan ego yang sejak tadi menghantuinya.

Janji Untuk AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang