Jangan berubah. Nanti aku akan menderita!
•••
Hai!!!
Semoga kalian suka ya dengan cerita ini!
Kalau kalian baca cerita ini, plis komentar dan vote nya!
Karena itu berarti banget buat aku.
✨✨✨O yah, ini asli ciptaan aku!!
Jangan bawa cerita lain ke cerita ini, plis banget!!Kalo kalian lihat cerita yang serupa di akun wattpad atau platform lain. Please tell me! Dan bantu report! Karena itu sudah pasti plagiarism!
Btw, Happy Reading, Bestie 🌻
🌻🌻🌻
_Bandung, Januari 2017._
"KAMU kenapa, Lun?" tanya Kavindra yankhawatir melihat siku Aluna berdarah.
Aluna menyeringai. "Aku gak kenapa-kenapa kok, cuman jatoh doang!"
"Itu berdarah, Aluna! Sini aku obatin," ucap Kavindra sambil menuntun gadis yang sangat disayanginya itu menuju UKS.
Bersahabat sejak kecil membuat keduanya saling melindungi dan mengasihi. Seperti sekarang ini, Kavindra merasa sedih sebab ia tidak bisa melindungi Aluna. Hingga membuat gadis itu terluka akibat jatuh.
"Sorry ya, Lun. Aku gagal jagain kamu!" lirih Kavindra membuat Aluna berdesir. Lelaki itu tengah membersihkan luka di siku Aluna dengan alkohol, lalu meneteskan obat merah dan membalutnya dengan plester.
Gadis itu menenangkan sahabatnya. "Jangan ngomong gitu dong, Vin. Aku gak kenapa-napa kok, lagian ini cuman luka kecil."
"Tapi aku gak mau kamu terluka, Lun!"
"Iya aku ngerti. kamu tenang aja ya, setelah ini aku bisa jaga diri dengan baik, kok."
"Sakit gak?" tanya Kavindra.
"Udah enggak."
"Ya udah, kamu istirahat aja di sini. Nanti aku izinin ke guru!"
Aluna mengerutkan alisnya. "Apaan sih? Lebay amat! Aku udah gak apa-apa. Gak perlu atuh istirahat di sini!" bantah Aluna. Di sisi lain ia sangat senang dan bersyukur sekali bisa punya sahabat seperti Kavindra. Semua teman-temannya iri melihat kedekatan mereka. Bahkan sewaktu kelas 10 dulu, Aluna pernah dimusuhi oleh kakak kelasnya yang naksir berat sama Kavindra. Hanya karena lelaki itu tidak pernah naksir balik sama kakak tingkatnya itu.
"Apaan sih? Aku gak suka ya sama itu kakak kelas. Udah caper, so cantik, merasa paling berkuasa lagi!" gerutu Kavindra kala itu.
"Tapi dia emang cantik kok, Vin!" sahut Aluna.
"Cantikan juga kamu kali," ungkapnya membuat Aluna salah tingkah.
"Lagian aku gak akan sembarangan melabuhkan cinta kepada seseorang. Pacar pertamaku pokoknya harus spesial!" rutuknya lagi penuh semangat.
Aluna mencubit lengan Kavindra hingga membuat lelaki itu meringis kesakita. "Mau yang spesial? Tuh, pacaran aja sama martabak atau nasi goreng!" Aluna menunjuk salah satu gerobak martabak yang ada di seberang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Untuk Aluna
Dla nastolatków"Vin, aku putus sama Bara!" ungkap Aluna memberanikan diri berbicara pada Kavindra, sahabat yang telah lama tidak bertegur sapa lagi dengannya. "Gue tau," jawab Kavindra dengan nada datar tanpa mengalihkan pandangannya dari barisan puisi yang tengah...