Gus Ku! [END]

03 - Gus Ku!

H A P P Y R E A D I N G

"Di balik jomblonya seseorang perempuan ada satu lelaki yang sangat iya kagumi dalam diam."

-Ulfaira Anatasya-

***
Suara bel rumah berbunyi berulang-ulang kali, sampai pemilik rumah itu muncul dari balik pintu.

Ting nong! Ting nong!

"Iya, sebentar!" Teriak perempuan hamil yang sibuk mencari-cari jilbabnya. Dia adalah Aisyah Azzahra, Aisyah.

"Aduh, mana ya jilbab aku, kok gak ada?" Tanya Aisyah yang tak menemukan jilbab yang biasanya ia pakai.

"Siapa sayang? Kok pintunya gak dibuka?" Tanya Abizar yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Gatau mas." Jawab Aisyah yang sudah mulai merasa lelah mencari-cari jilbabnya yang tak kunjung ia temukan.

Abizar yang melihat mood istrinya berubah pun mulai menghampirinya, "sudah, biar mas saja yang bukain pintunya." Ucap Abizar dengan lembut, sembari mengusap-usap lembut rambut gelombang milik istrinya.

Aisyah yang mendengar suara lembut dari Abizar pun mulai mengangguk patuh.

Kini Abizar mulai berjalan kearah pintu depan untuk menemui tamu yang sedari tadi menunggu kemunculannya sebagai tuan rumah.

"Assalamualaikum!" Salam gadis itu, yang memakai balutan gamis berwarna coklat dengan jilbab yang senada.

Ceklek!

"Wa'alaikumussalam." Sahut Abizar, sambil membukakan pintu rumahnya.

"Dek Ulfa?" Beo Abizar yang melihat keberadaan Ulfa didepannya.

"Hallo, mas!" Sapa Ulfa melambaikan tangan kearah Abizar.

"Masih jam berapa ini, kok kamu udah nyampe sini?" Tanya Abizar, sambil melihat kearah jam tangannya.

"Astaghfirullah, padahal ini masih jam setengah tujuh loh dek." Ucap Abizar.

"Ya biarin lah, lagian Ulfa juga berangkat kesini sendirian." Ucap Ulfa.

"Seriusan kamu berangkat kesini sendirian?" Tanya Abizar yang mendengar perkataan adiknya sendiri.

"Eh, ndak juga sih. Soalnya tadi dianterin sama kang Fardan, mbak Kila, sama mbak Hanum juga." Ucap Ulfa.

Abizar yang mendengar itu pun menghela nafasnya lega.

"Mbak Aisyah nya mana mas?" Tanya Ulfa yang tak melihat kehadiran kakak iparnya.

"Mbak mu lagi ada di atas." Ucap Abizar.

Ulfa yang mendengar itu pun hanya ber'oh ria.

"Yaudah mending masuk aja dulu, gak nyaman juga kalo ngomong di luar kayak gini." Ucap Abizar membukakan pintu rumahnya dengan lebar.

Dengan senang hati Ulfa masuk kedalam rumah kakaknya.

"Mau minum apa? Biar mas buatin minumnya" tawar Abizar, kearah Ulfa yang sudah duduk di sofa.