Gus Ku! [END]

11 - Gus Ku!

H A P P Y R E A D I N G

"Terkadang kita butuh waktu menyendiri untuk menenangkan pikiran yang sedang gundah gulana.

Biarkan kita, dan Allah saja yang tahu
permasalahan kita, karena tidak semua
orang harus tahu permasalahan kita."

-Ulfaira Anatasya-

***
Semilir angin mulai berhembus mengenai wajah gadis yang tengah menyendiri di gazebo belakang ndalem sana.

"Assalamualaikum, mbak Fafa!!" Teriak gadis kecil yang berusia 12 tahun itu sambil berlari kearah Ulfa yang sedang duduk di gazebo sana.

Yups, tebakan kalian memang benar. Gadis yang ada di gazebo itu adalah Ulfa, putri dari kyai Hasanuddin Alfaqih, atau abah Hasan.

"Wa'alaikumussalam." Sahut Ulfa sambil menatap kearah gadis kecil itu yang berlari kearahnya.

"Shafa?" Beo Ulfa.

"Mbak Fa ke ndalem yuk!" Ajak Shafa sambil menarik gamis Ulfa.

"Ngapain mau ke ndalem?" Tanya Ulfa.

"Mbak ndak mau ketemu sama mama, baba?" Tanya Shafa kearah Ulfa.

"Loh, kamu datang kesini nya sama mama, baba? Bukan sama mas Aban?" Tanya Ulfa memastikan.

"Aihh masa mbak Fafa lupa sih kalo mas Aban itu lagi tugasan di Kalimantan?" Ucap Shafa.

Ulfa yang mendengar itu pun menepuk dahinya pelan "astaghfirullah, maafin mbak ya Fa mbak lupa." Ucap Ulfa diiringi dengan cengiran khas-nya.

Shafa yang mendengar itu pun menganggukkan kepalanya pelan "yasudah kalo gitu kita langsung ke ndalem sekarang yuk!" Ajak Ulfa bergantian, sambil menggandeng tangan mungil milik Shafa untuk berjalan kearah ndalem.

Sesampainya di ndalem, Ulfa mulai mencium punggung tangan seorang perempuan paruh baya yang duduk di ruang tamu bersama uminya.

"Sejak kapan aunty datang kesini?" Tanya Ulfa basa-basi sambil mendudukkan dirinya disebelah sang umi.

"Barusan, kebetulan tadi aunty lewat pesantren jadi sekalian aja mampir kesini." Jawab perempuan itu yang tak lain ibu dari Shafa dan juga Aban. Dia adalah Arin.

Ulfa yang mendengar itu pun membulatkan mulutnya.

"Ulfa?" Panggil Arin kearah Ulfa.

"Dalem ty?" Sahut Ulfa.

"Kamu ndak ada niatan buat nikah muda gitu?" Tanya Arin sambil memakan kue yang dihidangkan oleh umi Ana.

"Ndak tau ty, Ulfa juga masih bingung." Jawabnya.

"Bingung kenapa??" Tanya Arin.

"Entahlah, Ulfa setelah mendengar pernikahan ustadz Zayn, tiba-tiba pernikahan impian Ulfa pupus dengan begitu saja." Batinnya yang tak berani menjawab secara langsung.

"Fa?" Panggil Arin kearah Ulfa yang termenung.

"A-ah iya kenapa ty?" Sahut Ulfa kelabakan.

"Aunty nanya ke kamu, kamu nya malah asik ngelamun." Ucap Arin.

"Maaf ty." Ucap Ulfa.

Arin hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasannya.

Sedangkan disisi lain, umi Ana dan Shafa hanya menyimak perbincangan kedua perempuan itu sambil sesekali memakan hidangan yang ada di meja ruang tamu sana.