05 - Gus Ku!

3K 139 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G

Kita mungkin berpisah,
Tapi persahabatan kita akan tetap abadi.”

-Ulfaira Anatasya-

***
"Hm, kok tiba-tiba pengen nginep di asrama ya?" Tanya Ulfa pada dirinya sendiri.

"Nduk?" Panggil umi Ana, sambil memasuki kamar Ulfa.

Ulfa yang mendengar panggilan dari sang umi pun bergegas untuk bangkit dari rebahannya, dan mendudukkan dirinya ditepi kasur

"Eh, umi" ucap Ulfa yang melihat keberadaan uminya.

"Kamu lagi mikirin apa sih, nduk? Kok dipanggil daritadi gak jawab-jawab?" Tanya umi Ana.

"Ndak tau mi, tiba-tiba Ulfa kepikiran asrama." Jawabnya.

"Kamu pengen nginep di asrama lagi?" Tanya umi Ana memastikan.

Ulfa menganggukkan kepalanya dengan pelan.

Umi Ana tersenyum melihat respon dari putrinya, "yasudah, kalo gitu malam ini kamu boleh nginep di asrama." Ucap umi Ana lembut.

"Emang boleh mi?" Tanya Ulfa.

"Boleh dong, selagi itu baik buat anak umi." Jawab umi Ana.

Ulfa yang mendengar jawaban uminya pun mulai menampilkan senyum manisnya, dan mulai memeluk uminya. Dan umi Ana membalas pelukan dari sang buah hati.

"Ya Allah, panjangkan lah umur hamba... Agar hamba bisa menjaga putri hamba sampai dia menemukan pasangan hidupnya." Batin umi Ana seraya memejamkan matanya sekejap, dan mengelus-elus punggung Ulfa lembut.

***

Selesai sholat isya' berjamaah, Ulfa bergegas untuk membuntuti langkah Imah yang berjalan beriringan bersama satu teman asramanya.

"Imah?!" Panggil Ulfa sedikit berteriak agar Imah berhenti.

Imah yang merasa terpanggil pun mulai menghentikan langkahnya, dan menoleh kearah Ulfa yang tengah berlari kecil kearahnya.

Huh! Huh! Huh!

Ulfa menghentikan langkahnya dengan keadaan nafas yang tersengal-sengal, "Imah, Nayla, Afi?" Panggil Ulfa kearah ketiga gadis itu.

Ketiga gadis itu mulai menghentikan langkahnya, dan menoleh kearah sumber suara.

"Dalem ning?" Sahut salah satu dari mereka, yakni Afiza Humairah, Afi.

"Malam ini aku mau nginap di asrama kalian, bolehkan?" Tanya Ulfa.

Mereka bertiga saling menatap satu sama lain, karena merasa kebingungan.

"Ngapain masih izin ning? Kan itu memang asramanya njenengan juga ning." Ucap Nayla.

Ulfa mengeluarkan cengiran khas nya, "kan itu dulu mbak, kalo sekarang kan udah-" belum selesai berbicara tiba-tiba ada suara yang menengahi perbincangannya.

Gus Ku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang