H A P P Y R E A D I N G
“Tidak ada kasih sayang yang tulus, selain kasih sayang seorang ibu pada anak-anaknya.”
-Message from a mother to her child-
***
Tak terasa jika ujian sekolah sudah selesai terlaksana, dan hari ini adalah hari dimana pengumuman kelulusan sekolah di umumkan."Syifa?" Panggil Ulfa kearah teman sekelasnya itu.
Seorang gadis berhidung mancung yang mempunyai nama lengkap Putri Asyifa itu pun menoleh ke arah Ulfa.
"Dalem ning?" Sahut Syifa yang sudah berhadapan dengan Ulfa.
"Udah keluar belum pengumuman kelulusan kelasnya?" Tanya Ulfa.
"Sudah ning" jawabnya.
"Yasudah kalo gitu saya pergi dulu ya." Ucap Ulfa setelah mendengar jawaban dari teman sekelasnya itu.
Syifa menganggukkan kepalanya pelan, kemudian ikut pergi kearah yang berlawanan, setelah kepergian Ulfa.
Ulfa berlari melewati koridor pesantren dengan terburu-buru, sampai-sampai ia tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang tengah membawa buku-buku ditangannya.
Bruk!
Kini buku-buku itu sudah jatuh diatas tanah.
Ulfa yang melihat itu pun bergegas untuk membantu laki-laki tersebut memunguti buku-buku yang berjatuhan karena ulahnya.
"Ini gus," ucap Ulfa sambil memberikan beberapa buku kearah Zaki.
Zaki yang mendengar itu pun mulai menerima buku-buku itu. Dan Ulfa yang melihat itu pun bergegas untuk melanjutkan perjalanannya yang tertunda.
"Eh iya gus, saya minta maaf tadi saya ndak sengaja nabrak njenengan." Ucap Ulfa sebelum benar-benar pergi meninggalkan Zaki yang melihat Ulfa menoleh kearahnya sebentar.
Zaki yang mendengar itu pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pelan "ada-ada saja memang ning yang satu ini." Ucap Zaki sambil menatap kepergian Ulfa yang mulai menjauh darinya.
Sesampainya di papan pengumuman, Ulfa mulai mencari namanya disana.
"Ulfaira Anatasya, dinyatakan lulus." Gumamnya yang melihat namanya tertera dipapan pengumuman sana.
"Alhamdulillah, ya Allah..." Ucap Ulfa yang merasa bahagia.
***
Sepulang sekolah, Ulfa mulai mengucapkan salam dan menyalami kedua orangtuanya secara bergantian yang ada diruang tamu.
"Nduk?" Panggil abah Hasan.
"Dalem bah?" Sahut Ulfa.
"Kamu masih ingatkan sama obrolan abah beberapa bulan yang lalu?" Tanya abah Hasan.
"Obrolan yang mana bah?" Tanya Ulfa balik.
"Habis SMA kamu mau lanjut kemana?" Tanya abah Hasan.
Ulfa yang mendengar itu pun mulai menatap kearah abahnya "entahlah bah, sepertinya Ulfa lebih memilih lanjut kuliah disini saja." Jawab Ulfa seadanya.
"Mending lanjut kuliah disini, daripada nantinya disuruh nikah muda sama orang yang gak dikenal." Batin Ulfa.
"Nduk?" Panggil abah Hasan.
"E-eh ya, dalem bah?" Sahut Ulfa kelabakan.
"Kamu lagi ngelamunin apa?" Tanya abah Hasan yang melihat putrinya yang termenung, sambil menatap kearah lantai.
"Oh ndak kok bah, Ulfa ndak lagi ngelamunin apa-apa." Alibinya.
Abah Hasan yang mendengar itu pun hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Yasudah kalo gitu Ulfa pamit ke kamar ya bah." Ucap Ulfa sebelum melenggang pergi dari sana.
"Iya." Jawab abah Hasan.
Setelah itu, Ulfa pun mulai berjalan kearah kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.
***
"Mau kemana, nduk? Kok udah rapi gitu?" Tanya umi Ana."Mau cari bakso, mi." Jawabnya.
"Umi nitip boleh?" Tanya umi Ana.
Ulfa menganggukkan kepalanya pelan, "boleh." Jawabnya.
"Ini uangnya." Ucap umi Ana mengeluarkan selembar kertas berwarna hijau dari saku gamisnya.
"Pake uangnya Ulfa aja mi, kebetulan jatah uang harian yang dikasih sama abah masih ada." Tolak Ulfa dengan halus.
Umi Ana yang mendengar itu mulai memasukkan kembali uangnya, "yasudah kalo gitu umi titip ya." Ucap umi Ana.
"Inggeh, mi." Jawabnya.
"Kamu mau cari bakso kemana? Terus sama siapa?" Tanya umi Ana.
"Cari bakso didepan pesantren mi, biasanya kan ada tuh tukang bakso langganan yang sering lewat depan." Ucap Ulfa.
"Owalah, beli disana toh?" Ucap umi Ana yang di angguki oleh lawan bicaranya.
"Yasudah, kalo gitu Ulfa keluar dulu ya mi... Keburu tukang baksonya pergi. Assalamualaikum," pamit Ulfa.
"Iya, wa'alaikumussalam" Jawab umi Ana.
Dan benar saja, didepan gerbang pesantren sana sudah ada tukang bakso yang sedang melayani beberapa pelanggan yang datang.
"Pak, beli baksonya sepuluh ribuan, tiga." Ucap Ulfa.
"Siap, ning." Ucap pak Heri, penjual bakso langganan Ulfa.
Pak Heri mulai membuatkan pesanan Ulfa.
"Mau di kasih saos apa aja, Ning?" Tanya pak Hari.
"Kayak biasanya aja pak." Jawab Ulfa.
Pak Heri yang mendengar itu pun mulai memasukkan saos sambal dan kecap manis kedalam dua bakso, sedangkan yang satunya tanpa saos ataupun kecap.
"Ini, Ning." Ucap pak Heri memberikan bakso itu kearah Ulfa. Dan Ulfa pun mulai menerima baksonya, dan tak lupa juga membayarnya.
"Makasih, pak." Ucap Ulfa sebelum melenggang pergi dari sana.
"Iya, sama-sama ning nya." Jawab pak Heri.
•
•
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ku! [END]
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @only.human__2q Start : 22, Nov 2022. End : 25, Des 2022. 🌷-🌷-🌷-🌷 Latest story : 10, Agustus 2024. Proses Terbit : 10, Agustus 2024. ▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️ Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang mempunyai nama leng...