46 - Gus Ku!

352 20 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G

"Kemarin rasanya sulit sekali menemukan kebahagiaan. Ternyata kebahagiaan ada pada hati yang bersyukur, ada pada jiwa yang senang memberi, ada pada maaf yang tak pernah habis, ada pada rasa cinta pada diri sendiri, juga pada harapan- harapan lewat doa."

***
"Eh, udah pulang, mas?" Ucap Ulfa menyambut suaminya yang pulang dari Masjid.

"Kok lama banget sih pulangnya? Untung aja tadi Ulfa gak ketiduran." Ocehnya, sambil mengambil tangan suaminya untuk diciumnya.

"Maaf ya cantik, tadi mas masih ngecek cafe yang ada di deket rumah sakit." Ucap Zaki, mencium kening istrinya lembut.

"Tumben udah cantik banget, udah dandan juga?" Tanya Zaki yang terheran-heran.

Ulfa tersenyum kecil mendengar pertanyaan dari suaminya.

"Mas tau gak sekarang malam apa?" Tanya Ulfa.

Zaki berpikir sejenak, "malam hari." Jawab Zaki.

"Ihh, bukan itu." Ucap Ulfa yang merasa kesal.

"Gak kok, mas cuma becanda..." Ucap Zaki terkekeh kecil.

"Sekarang itu malam Jum'at." Jawab Zaki dengan benar.

Ulfa menarik sudut bibirnya, lalu sebelum mengungkapkan niatnya, ia memberikan pertanyaan kepada Zaki.

"Gus, gus tau gak-?" Tanya Ulfa yang dipotong oleh Zaki.

"Gatau." Potong Zaki.

"Ihhhh...., Kan Ulfa belum selesai ngomong" Ucap Ulfa kesal.

"Iya-ya maafin saya. Yasudah kalo gitu lanjutin aja, kamu mau ngomong apa sama saya?" Ucap Zaki.

Ulfa yang mendengar itu pun mengangguk seraya tersenyum kearah sang suami.

"Mencintaimu itu seperti sholat tarawih" Ucap Ulfa.

"Kok sholat terawih?" Tanya Zaki.

"Karena mencintaimu itu bukan perkara siapa yang datang lebih awal melainkan siapa yang mampu bertahan hingga akhir." Ucap Ulfa.

"Udah pinter ngegombal ternyata. Diajarin siapa gombalnya?" Tanya Zaki kearah Ulfa.

"Diajarin sama Farhan" Ucap Ulfa.

"Farhan siapa!?" Tanya Zaki yang merasa cemburu karena istrinya menyebut nama laki-laki lain didepannya.

"Farhan adiknya Fara" Ucap Ulfa.

"Apa saat ini kamu mempunyai teman laki-laki?" Tanya Zaki sambil menatap kearah Ulfa.

"Ya punya dong!" Ucap Ulfa sambil tersenyum manis kearah Zaki.

"Siapa laki-laki itu?" Tanya Zaki sambil menahan api cemburu.

"Sekarang dia sedang berhadapan denganku" Ucap Ulfa sambil menampakkan senyum manisnya.

Zaki yang mendengar itu pun hanya mampu tersenyum sambil mengacak-acak rambut Ulfa.

"Sudahkan ngegombal nya?" Tanya Zaki kearah Ulfa.

Ulfa yang mendengar itu pun mengangguk.

"Yasudah kalo gitu sekarang tidur. Besokkan kamu mau kuliah lagi" Ucap Zaki kearah Ulfa.

Ulfa yang mendengar itu pun mengangguk, namun sebelum mengangguk ia mengucapkan sesuatu.

"Bentar ya gus, Ulfa pamit mau ke kamar mandi" Pamit Ulfa.

Zaki yang mendengar itu pun mengangguk. dan Ulfa yang melihat respon Zaki pun segera pergi kearah kamar mandi.

Sedangkan Zaki pergi kearah meja kerjanya untuk merapikan beberapa map dan juga buku yang berserakan disana.

Selang beberapa menit, keluarlah Ulfa dengan baju dinas yang dibelikan oleh kedua kakak iparnya.

Kalian pasti tau baju dinas kan?.

"Mas Zaki...." Ucap Ulfa dengan suara manjanya sambil memeluk sang suami yang sibuk merapikan bukunya dari belakang.

Zaki yang mendengar panggilan Ulfa pun segera menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Astaghfirullahal'adzim, kamu kok pake pakaian kayak gitu?" Ucap Zaki sambil menutup matanya terkejut.

"Kenapa?, emangnya ga boleh ya?" Tanya Ulfa kearah Zaki.

"B-boleh, tapi" Ucapan Zaki terpotong.

"Tapi apa mas?" Potong Ulfa.

"Tapi..., Ah sudahlah lupakan saja hal itu" Ucap Zaki sambil beristighfar didalam hati, karena ia takut khilaf.

"Mas Zaki ga mau ngelakuin hal itu?" Tanya Ulfa kearah Zaki.

Zaki yang mendengar itu pun mengangkat alisnya sebelah.

"Melakukan hal itu?, Hal apa yang kamu maksud?" Tanya Zaki yang masih belum paham.

"Hal yang sempat tertunda mas" Ucap Ulfa.

Zaki yang mendengar hal itu pun menggelengkan kepalanya.

"Kenapa mas?, Apakah mas tidak menyukai saya?" Tanya Ulfa kearah Zaki.

"B-bukan seperti itu" Ucap Zaki.

"Terus kenapa?" Tanya Ulfa.

"Saya tidak ingin memaksamu untuk melakukan hal itu" Ucap Zaki.

Ulfa yang mendengar itu pun menggeleng kepalanya.

"Saya sudah siap mas" Ucap Ulfa sambil mengalungkan tangannya ke leher Zaki.

"Apakah kamu yakin?" Tanya Zaki memastikan.

"Ya, saya yakin. Bahkan sudah sangat yakin" Ucap Ulfa sambil mengangguk.

"Yasudah kalo gitu kamu ambil wudhu' dulu, biar saya siapin mukenah sama sajadahnya buat sholat dulu" Ucap Zaki.

Ulfa yang mendengar itu pun mengangguk, kemudian mulai berjalan kearah kamar mandi untuk mengambil wudhu'.

Selang beberapa menit, ia pun keluar dari kamar mandi tersebut dengan keadaan yang suci. Dan kini giliran Zaki yang masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu'.

Setelah mengambil wudhu', Zaki pun mulai memasang kopyah nya dan mulai mengajak Ulfa untuk sholat sebelum melakukan hubungan tersebut.

Selang beberapa menit, mereka pun selesai melaksanakan sholat sunah 2 rakaat tersebut.

Dan kini mereka berdua sudah berada diatas ranjang.

"Apakah kamu benar-benar sudah siap untuk melakukan hubungan ini?" Tanya Zaki memastikan sebelum dirinya benar-benar melakukannya.

Ulfa yang mendengar itu pun mengangguk, walaupun didalam lubuk hatinya masih ada ketakutan.

Zaki yang melihat respon dari sang istri pun mulai membacakan doa sebelum melakukan hubungan tersebut.

Bismillahi Allahumma jannibnaa asy-syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.

(Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.)

Setelah itu cukup mereka berdua, author dan allah saja yang tau. Kalian cukup tau kalo udah nikah aja ya, wkwk.



BERSAMBUNG

Gus Ku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang