EPS 08

11.3K 624 1
                                    

"Nana nggak nyangka ya ternyata Daddy itu anak durhaka" ucap lelaki manis yang duduk di sebelah Jeno sambil memangku tangannya.

"Nggak pernah ya Na Daddy jadi anak durhaka semua ini tuh cuma salah paham, asal kamu tahu aja ya tadi itu Daddy cuma nolak perjodohan yang direncanain sama Bubu nya Daddy bukannya Daddy malah bentak-bentak Bubu di depan umum" jelas Jeno.

Sedangkan Bubu hanya menatap sambil mendengarkan Jeno berbicara dengan lelaki manisnya yang sangat lucu itu......

"Bener gitu Tante?" Tanya Jaemin pada Bubu lalu Bubu mengangguk....

Melihat Bubu nya mengangguk tentu saja Jeno tersenyum penuh kemenangan karena akhirnya lelaki manis nya itu tahu di mana letak kesalahpahaman mereka.

"Ya kalau nolak nolak aja nggak usah pakai bentak-bentak Mama sendiri di depan umum kesannya kayak orang gak punya otak tahu nggak" ucap Jaemin memandang Jeno sebelah mata.....

"Hei kenapa kau jadi seperti memarahiku lagian kalau aku marah dan membentak-bentak Mamaku apa urusannya denganmu lagian yang aku bentak Mamaku bukan Mamamu kan jadi kau tak perlu ikut campur" jawab Jeno soalnya tidak peduli dengan kemarahan Jaemin padahal jujur saja dia hanya ingin tahu sisi lain lelaki manisnya itu.

BRAK!!

Jaemin menggebrak meja yang mengejutkan Jeno serta Bubu nya.

"Kalau Nana memenggal kepala ayah kandung Nana sendiri apakah Daddy akan diam saja melihatnya?" Tanya Jaemin yang membuat Jeno hanya diam tanpa menjawab.

Bubu Taeyong tersenyum lalu memeluk Jaemin dengan hangat....

"Dengar ya sayang ini semua memang Tante yang merencanakan perjodohan buat Jeno dan Jeno memang nggak suka Tante jodohin" jelas Bubu pada Jaemin.

"Kalau memang Daddy nggak suka kenapa Tante harus maksa?" tanya jaemin pada Bubu Taeyong.

"Karena Tante emang Jeno menikah" jawab Bubu dengan tegas.

"Tapi Bubu bingung Jeno belum menikah kok dia punya seorang anak?" Tanya Bubu dengan spek menggodanya, karena mendengarkan Jaemin yang terdengar begitu aneh kepada Jeno.

"Dia itu memang bukan anak Jeno memang sejak kapan udah punya anak nikah aja belum" jawab Jeno dengan tegas.

"Jadi kalau bukan anak berarti?" Ucap Bubu menaikkan sebelah alisnya mencoba menggoda anak semata wayangnya itu.

"Daddy kok jahat banget sih nggak ngakuin Nana padahal Nana udah abis lho sama Daddy" ucap Jaemin dengan ekspresi sedihnya yang membuat Bubu terkejut.

Melihat perubahan ekspresi di wajah Bubu nya tentu saja membuat Jeno seketika menjadi panik belum lagi kedatangan Daddy nya yang sudah berdiri di depan pintu yang sudah berdiri di depan pintu dari beberapa menit yang lalu.

"Nana kamu kalau ngerjain Daddy atau mau ngejahilin Daddy jangan sekarang bukan waktu yang tepat ngerti nggak sih sekarang jujur sama orang tua Daddy bilang yang sebenarnya nggak usah jahilin Daddy sekarang please" ucap Jeno memohon kepada Jaemin karena Jeno takut nanti orang tuanya malah berpikir macam-macam.

"Cieeeeeeeee,,,,,, orang cuek dan dingin lagi ngemis nih?,,,,,,,hahahaha" tawa keras lelaki itu lalu segera berlari keluar menyapa Om yang berdiri di dekat pintu itu sambil tertawa.....

"Ya kali Nana abis sama Daddy yang ada mah Daddy yang selalu abis sama Nana hahaha" ucap Jaemin sebelum pergi yang membuat kedua orang tua Jeno tersenyum dan kembali pada pikiran positif mereka dan ya lelaki manis itu mentalnya sangat kuat sampai mencari seorang Jung Jeno.....

Tapi jiwa solidaritas di dalam diri lelaki manis itu membuat kedua orang tua Jeno terkesan.

"Daddy maafin Nana ya udah gigit dadanya Daddy" ucap lelaki manis itu menyesal dia kembali lagi setelah pergi walaupun hanya berdiri di depan pintu.

Jeno tersenyum dengan dengan ucapan permintaan maaf lelaki nakalnya tapi seolah senyum itu kembali hilang mendengar sambungan kata-kata dari lelaki manis itu.

"Mampus,,,,,,wlekkkkk Nana sengaja tau🤣🤣"

"Hahaha" Bubu tak sanggup menahan tawa nya.

_______________

Malam harinya Jaemin yang tengah tidur tiduran di ranjangnya tiba-tiba kepikiran sama Daddy galaknya.

"Kok Nana jadi ngerasa bersalah ya sama Daddy?" Ucap Jaemin merasa bersalah saat ingat dia menggigit dada Daddy galaknya.

"Pasti sakit apalagi Nana gigit dada Daddy sampai dua kali,,,,,isshhh abis Nana kesel lihat Daddy masa bentak-bentak mamanya di depan umum ya walaupun ternyata Nana salah paham" ucap Jaemin lagi.

"Tapi tadi katanya Daddy mau dijodohin?"

"Masuk Buna" ucap Jaemin saat seseorang mengetuk pintu kamarnya walaupun dia masih hanyut dalam lamunannya.

"Buna pikir Nana udah tidur ternyata kok belum sih kayak lagi mikir panjang gitu ekspresi anaknya Buna" kata Buna winwin saat sudah duduk di dekat Jaemin yang sedang tiduran.

"Nana cuma ngerasa bersalah aja sama seseorang Buna" ucap Jaemin sambil menatap Buna nya.

"Memang Nana ngelakuin apa sama orang itu?" Tanya sang Buna pada anaknya.

"Hehehe biasalah Buna" jawab Jaemin tanpa mau menceritakannya.

"Ya udah kalau nggak mau cerita sama Buna tapi kalau Nana punya salah sama seseorang itu harus minta maaf sayang" ucap sang Buna pada anaknya.

"Jadi maksud Buna Nana harus temuin orang itu terus minta maaf langsung gitu?" tanya jaemin pada Bunanya.

"Iya sayang"

"Iya deh besok Nana samperin aja ke kantornya langsung" jawab Jaemin.

"Memang siapa orangnya sih?" tanya Buna tapi sayangnya Jaemin tidak mau menceritakannya.

________________

Siang harinya sekitar pukul 11.00 siang Jaemin pergi ke kantor Jeno setelah pulang kuliah sambil membawa paper bag berukuran sedang di tangannya lalu Jaemin segera menuju meja resepsionis untuk menanyakan dimana keberadaan Jeno......

"Siang kak,,,,,,,apakah saya bisa bertemu dengan Daddy?" Tanya Jaemin dengan cepat.

"Daddy?,,,,,,,,," Resepsionis itu tentu saja kebingungan.

"Nama Daddy nya adik siapa?" Tanya resepsionis yang satu lagi.

"Ehhhh,,,,,, maksudnya Nana tuan Jeno" kata jaemin tersenyum malu sambil menggaruk kepalanya.

Banyak sekali orang yang gagal mengenali Jaemin jika dia berpakaian seperti orang biasa pada umumnya....

"Oh Tuan Jeno?,,,,apakah adik sudah janji dengan beliau karena Tuan Jeno itu seseorang yang sibuk jadi dia itu tidak punya waktu penting untuk orang yang tidak penting" ucap resepsionis itu dengan kata halusnya yang menusuk.

"Belum ada kak?" jawab Jaemin.

"Kalau begitu maaf ya dek nggak ketemu sama beliau beliau itu sibuk" jawab resepsionis itu.

"Sebentar doang kok kak atau tunjukin aja Nana di mana ruangannya biar Nana yang bicara sama Tuan Jeno" ucap Jaemin pada resepsionis itu karena dia memang harus bertemu Jeno ya walaupun ada tahu setiap prosedur yang berlaku di kantor.....

"Maaf ya dek nggak bisa" ucapnya lagi.

"Gimana caranya ya agar Nana bisa ketemu sama Daddy" bingung Jaemin sambil berjalan menjauhi meja resepsionis itu....

Di tengah kebingungan jaemin tiba-tiba seseorang menyapanya.

Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang