EPS 27

7.7K 458 1
                                    

Jeno membawa Jaemin kedalam perusahaan Yeonjun menjauhi keramaian orang orang agar bisa bicara berdua.......

"Yeonjun" panggil Jeno pada sahabatnya.

"Kenapa?" Tanya Yeonjun saat sampai dan hanya berfokus pada Jeno.

"Hai kak Yeonjun" sapa Jaemin.

"Hai tuan muda,,,,,kau datang memenuhi undangan ku atau hanya bertemu Daddy galak mu ini hah?" Goda Yeonjun pada Jaemin.

Jaemin hanya tersenyum malu dan dengan refleks memeluk lengan Jeno bersembunyi......

Yeonjun hanya bisa tertawa melihat sifat manja anak mafia itu yang selalu melebihi batas jika pada orang yang dia senangi.

"Boleh kah aku memakai ruang pribadi aku ingin bicara dengannya" kata Jeno langsung to the point.

Yeonjun mengangkat sebelah alisnya dia paham betul akan keinginan sahabatnya itu.

"Astaga,,,,,, jaga fikiran mu,,,,,, aku tidak seperti kalian yang suka memanfaatkan kesempatan" ucap Jeno penuh penekanan sambil menatap Yeonjun tajam seolah paham apa yang difikirkan Yeonjun.

"Tapi kata papa Yu,,,,, kesempatan tak  datang dua kali jadi harus dimanfaatkan sebaik baiknya" sahut Jaemin dengan polosnya.

Yeonjun tertawa lalu memberikan sebuah kunci pada Jeno dan meminta agar pengawal bisa mengantar Jeno kesana.

"Kita mau kemana Daddy?" Tanya Jaemin saat mereka di lift bersama beberapa orang pengawal Yeonjun tadi.

Jeno tidak menjawab dia hanya diam dengan wajah datarnya tapi tangannya tetap nangkring di pinggang Jaemin.

"Haisss,,,,,," sebal Jaemin karena dikacangin.

Setelah membuka kunci sebuah pintu Jeno mengajak Jaemin masuk tapi Jaemin tidak mau.

"Masuk" kata Jeno.

"Nggak mau,,,,, ini ruangan apa?" Tanya Jaemin.

"Nanti kamu juga tau,,,,,ayo masuk" ajak Jeno melangkah kedalam tapi Jaemin tidak mau bahkan saat Jeno sedikit memaksanya dia berpegangan pada gagang pintu.

"Nana,,,,, Daddy mau bicara serius sama kamu" kata Jeno.

"Bicara apa?" Tanya Jaemin.

"Ya makanya masuk biar Daddy bisa bicara" kata Jeno dengan lembut.

"Pokoknya Nana nggak mau masuk sebelum Daddy bilang ini ruangan apa?" Tanya Jaemin bersikeras.

"Ini cuma ruang kerja Jaemin" lemas Jeno sambil membuka pintu ruangan itu lebar agar bisa melihat isinya.

"Daddy mau ngomong apa?" Tanya Jaemin saat dia masuk dan berjalan memperhatikan ruangan itu dengan detail sedangkan Jeno menutup pintu.

Tanpa aba aba Jeno langsung memeluk Jaemin dari belakang melingkarkan tangannya di perut Jaemin membenamkan wajahnya di tengkuk Jaemin menghirup aroma lembut Jaemin.

"Daddy" rintih Jaemin merasa geli dengan sikap Jeno.

"Kamu jahat" kata Jeno mengeratkan pelukannya.

"Kok jahat,,,,, emang Nana ngapain Daddy?" Tanya Jaemin sambil mengelus tangan Jeno yang melingkar di perutnya.

"Kenapa hah,,,, kamu tinggalin Daddy,,,, nggak ada kabar, Daddy cariin kamu tau,,,," keluh Jeno dengan manja yang membuat Jaemin menutup mulut menahan tawa mendengar pria pemarah dan dingin ini berucap dengan nada manja.

Jaemin memaksa berbalik menatap Jeno walaupun Jeno tak mau melepaskan pelukannya lalu berdiri di hadapan Jeno dan menyentuh keningnya.

"Daddy nggak sakit kan?" Tanya Jaemin.

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang