EPS 07

11.9K 710 15
                                    

Jaemin mengambil spidol dari tangan Jeno dan menghadap pada layar tancap,,,,,

"Hotel,,,, tujuan utama kita berbisnis adalah menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya tak peduli konsumen kita itu orang kebawa, menengah atau ke atas yang jelas kita meraih keuntungan" jelas Jaemin pertama menggaris bawahi poin tentang keuntungan,,,,,

"Setiap orang cenderung menyukai sesuatu yang berbeda contohnya hotel yang akan kita bangun kalau kita memasang harga yang terjangkau oleh segala kalangan maka baik kalangan ke bawah, menengah atau ke atas akan ikut andil di dalamnya jadi peluang akan keuntungan semakin besar karena ada golongan masyarakat sekaligus berbeda jika ada dua kalangan saja" jelas Jaemin lagi yang membuat Jeno dan semua orang terkagum sehingga tatapan remeh yang sempat memudar terhadap Jaemin.

"Masyarakat kelas bawah bukan berarti tak punya duit untuk sewa tempat mewah dan masyarakat kelas atas bukan berarti mau keluarin duit buat sewa tempat mewah,,,,,,,,,makanya jadi orang itu jangan jahat" kesal Jaemin mengembalikan spidol Jeno.

"Kok jahat?" heran Mark kenapa jadi ke sana perginya......

"Pintar tapi emosian" jawab Jeno dengan santai yang membuat Jaemin tambah kesal.

________________

...... Seminggu kemudian........

Jeno mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang siang ini dia ada janji bersama mommynya di sebuah restoran sebenarnya Jeno sedikit heran tak biasanya Bubu nya mengajak bertemu di restoran biasanya Bubu nya jika ada perlu selalu berbicara langsung di rumah.....

Jeno menikmati suasana saat mengendarai mobilnya sendiri sambil memikirkan seseorang yang beberapa hari yang lalu selalu mengganggu hidupnya dan ternyata kehadiran orang itu masih berbekas di hati Jeno sampai saat ini......

Ke mana lelaki itu? kenapa dia seperti hilang bahkan Jeno tidak bertemunya lagi setelah kejadian di kantor waktu itu jujur saja ingin sekali bertemu dengan lelaki itu ternyata lelaki nakal itu masuk ke dalam sendi kehidupan Jeno tanpa dia sedari buktinya hanya beberapa hari saja tidak bertemu Jeno sudah rindu.....

Tapi lelaki kecil itu memiliki pengawalan yang sangat ketat bahkan untuk melacak di mana keberadaannya saja sangat sulit.....

Sesampai di resto

"Bubu mana sih?" Ucap Jeno setelah mengedarkan pandangannya ke seluruh isi resto.

Karena tidak melihat mommynya akhirnya Jeno memilih untuk duduk di sofa dan memesan minum lalu menelpon mommynya....

"Maaf ya sayang Bubu telat" Bubu saat dia datang.

"Bubu dia siapa?" Ucap Jeno yang merujuk pada seseorang di belakang Bubu nya.

"Ini Karina sayang" ucap Bubu memperkenalkan.

"Karina mas" kata perempuan itu sopan sambil mengulurkan tangannya.

Jeno hanya menatap wanita itu tanpa berniat untuk membalas jabatan tangan wanita itu lalu Jeno menatap Bubu nya dan mengerti maksud Bubu nya mengundangnya makan di resto.

"Jeno kok kamu gitu sih bales dong uluran tangannya Karina" ucap Bubu yang merasa kesal melihat tingkat terlalu cuek dan dingin anaknya.

"Oke,,,,bubu sekarang to the point aja apa maunya Bubu" ucapan Jeno langsung berdiri dari duduk....

"Jeno kok kamu jadi emosi sih" cemas sang Bubu melihat reaksi anaknya.

"Bubu,,,, udah cukup ya Bubu jodoh-jodohin, Jeno nggak suka,,,,, Jeno bisa cari pasangan buat diri sendiri" jelas Jeno lalu melangkah pergi.....

Tapi langsung ditahan Bubu nya.

"Jeno Bubu cuma minta kamu mengerti sama keinginan Bubu,,,,,kamu itu udah besar udah dewasa Bubu juga ingin lihat kamu bahagia dan mumpung Bubu masih ada Bubu ingin lihat wajah bubu itu aja" jelas sang Bubu yang sudah lama sekali menginginkan anaknya menikah.

Sebenarnya selama ini Jeno bukanlah seorang anak pembangkang dia selalu mengikuti semua keinginan Bubu nya tapi jika untuk semuatapi jika untuk semua perjodohan Jeno memang selalu menolak keras semua keinginan Bubu nya bukan hanya kali ini Bubu nya melakukan hal-hal seperti ini dan itu yang membuat Jeno marah.

Dia sangat menyayangi Bubu nya tapi untuk keinginan Bubu nya menjodohkannya Jeno memang tidak bisa melakukan itu karena Jeno punya prinsip menikah itu sekali seumur hidup jadi tidak boleh dengan orang sembarangan apalagi hanya melalui perjodohan.......

Pernikahan itu penyatuan antara dua insan dimana ada beberapa rangkaian yaitu sayang, cinta dan sebuah komitmen jadi komitmen itu tidak bisa dibangun dua orang yang memiliki keinginan yang berbeda itulah alasan Jeno kenapa dia selalu menolak setiap wanita maupun submissive yang dikenalkan Bubu nya kepadanya.....

"Tapi gak begini juga Bubu tolong berikan waktu, Jeno janji akan bawa menantu untuk Bubu" ucap Jeno menenangkan Bubu nya yang kelihatan sudah kacau belum lagi tatapan banyak orang di sekitar mereka.

"Tapi kapan Jeno?" tanya Bubu tidak sabaran.

"Bersabarlah Bubu" ucap Jeno.

"Tapi Bubu udah nggak sabar" ucap Bubu.

"Gimana lagi sih,,,,,,," ucapan Jeno terpotong.

"Aaaaakkkhhhh,,,," teriak histeris Jeno saat seseorang tiba-tiba datang lalu berdiri di depannya dan menggigit dadanya tanpa rasa kasihan.

"Nana benci lihat Daddy,,,,,, dasar anak durhaka bentak-bentak Bubu nya di depan umum" teriak Jaemin lalu menggigit dada Jeno lagi tanpa rasa kasihan sampai pria itu berteriak histeris.

Jeno yang hanya memakai kemeja putih tipis tentu saja gigitan Jaemin sangat berasa di tubuhnya.......

Lalu setelah menggigit dada Jeno,,,,, Jaemin yang pendek itu menatap Jeno dengan tatapan penuh kemarahan serta tak suka......

"Berani gitu lagi besok-besok Nana pukul" kata Jaemin galak sambil memangku tangannya lalu segera melangkah pergi.

"Sayang tunggu?" Bubu meraih tangan Jaemin.

"Ya Tante ada apa?" Jawab Jaemin tersenyum menatap lelaki manis dan rupawan yang berdiri di depannya.

"Mau ke mana kok langsung pergi sayang
ayo duduk sini sama Tante sama Jeno juga" ucap Bubu hangat menatap Jaemin dengan penuh kekaguman.

"Nggak mau duduk sama orang durhaka" kesal Jaemin menatap Jeno sebelah mata.

"Nana Daddy nggak ada gitu kok?" Jeno hendak menjelaskan agar lalaki manisnya tidak salah paham.

"Bohong, Nana liat sendiri tadi" jawab Jaemin menatap Jeno tak suka.

"Nana ini semua itu nggak seperti yang kamu lihat, lagian kan kamu cuma lihat kita nggak dengar percakapan kita juga kan" ucap Jeno menatap lelaki manisnya dengan lembut.

"Nggak percaya,,,,,,ya kan Tante Daddy bentak-bentak Tante kan dasar anak enggak punya otak" lalu dengan emosinya Jaemin menginjak kaki Jeno.

Lalu Jaemin mulai berdebat dengan Jeno tanpa peduli dengan orang-orang di sekitarnya bahkan Bubu saja sampai takjub melihat anaknya yang cuek dan dingin ini bisa hangat dan sesantai ini menghadapi lelaki manis itu.

"Tante Karina pulang aja ya" ucap Karina yang merasa risih dengan tetapan orang-orang.

Akhirnya Jeno, Jaemin dan Bubu masuk ke dalam sebuah ruangan VIP di restoran itu agar mereka dapat berbicaraagar mereka dapat berbicara dengan tenang tanpa harus risih dengan tatapan orang lain.

"Nana nggak nyangka ya ternyata Daddy itu anak durhaka"

Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang