EPS 24

8.4K 480 2
                                    

"Yeeee,,,," sorak Jaemin langsung berlari kembali kearah mobil dengan senangnya diikuti oleh Jeno.

"Nggak boleh ugal-ugalan ya" kata Jeno menatap Jaemin sambil memasang sabuk pengaman untuk Jaemin.

"Baik Daddy" Jaemin langsung tancap gas full dari depan loby perusahaan Jeno sampai ke jalan raya.

"Nana" kali ini suara Jeno terdengar sangat menggema di telinga Jaemin karena begitu keras.

"Haa,,,, iya iya" Jaemin membawa mobil dengan pelan saat sadar bahwa Jeno sedang marah karena pria dominan itu hanya memasang ekspresi dingin dan datarnya bahkan diam saja.

"Daddy" panggil Jaemin lagi karena Jeno hanya diam menatap lurus bahkan tak pernah menatap Jaemin.

"Maafin Nana Daddy,,,,, Nana cuma coba laju mobilnya aja kok" kata Jaemin lagi yang tidak ditanggapi sama sekali oleh Jeno.

Ditengah perjalanan hujan pun turun dengan derasnya sehingga mempengaruhi jarak pandang Jaemin.

"Daddy" panggil Jaemin sesekali menatap Jeno karena dominan itu hanya diam saja dengan wajah dinginnya.

Emosi karena dikacangin akhirnya Jaemin memberhentikan mobil ditepi jalan yang sepi dan keluar dengan sengaja tak peduli walaupun diluar tengah hujan deras.

"Nana" teriak Jeno sambil melepas jas yang dipakainya lalu keluar mengejar Jaemin.

"Hujan deras,,,,, masuk sekarang" kata Jeno sambil menarik tangan Jaemin kembali kearah mobil tapi Jaemin tidak mau.

"JAEMIN!!" kali ini Jeno membentak Jaemin karena sudah tak sanggup menahan emosinya..... Jeno tidak memiliki cukup kesabaran untuk menghadapi segala tingkah lelaki nakalnya yang belum dewasa selalu berbuat tanpa memikirkan konsekuensinya.

Jaemin mendongak menatap Jeno ditengah derasnya hujan yang membasahi tubuh mereka lalu menangis ketakutan karena selama ini Jaemin tidaklah pernah dibentak seseorang.....

Jeno benar benar melihat air mata Jaemin jatuh ditengah derasnya hujan yang membuat pondasi dalam dirinya seketika runtuh.

"Nana" lirih Jeno sambil memeluk Jaemin dengan erat rasa penyesalan benar benar datang menghampiri Jeno karena sudah membentak Jaemin, dia seharusnya tidak begitu.

Jeno memegang pipi gembul Jaemin dengan kedua tangannya menatap dengan intens mata lelaki manisnya itu ditengah derasnya hujan memastikan tak ada lagi air mata yang jatuh dari mata lelaki manisnya.

"Maafin Daddy,,,, karena nggak bisa ngontrol emosi Daddy" ucap Jeno lembut sambil menunduk sampai wajahnya sangat dekat dengan wajah Jaemin.

Ada perasaan bersalah yang tergambar begitu jelas dimata Jeno karena sudah membentak Jaemin walaupun hanya sebatas spontanitas dari emosi Jeno yang tak tertahankan.

"Maaf" ulang Jeno sambil menatap lelaki manisnya yang hanya terdiam mendongak menatapnya dalam derasnya hujan.

"Nggak mau maafin Daddy,,,,, wleeekk" cibir Jaemin ditengah keseriusan dan rasa bersalah Jeno.

Jeno mengangkat Jaemin dan memasukkannya ke dalam mobil.

"Nana nggak mau,,,, Daddy jahat cuekin Nana terus" kata Jaemin meronta ronta.

Jeno mendudukkan Jaemin lalu sabuk pengaman dan mengambil jas yang tadi lepasnya lalu menyelimuti Jaemin agar tidak kedinginan karena sudah basah lalu Jeno juga masuk dan mengendarai mobilnya dengan cepat....

Sebal Jaemin sambil menendang dasboard mobil Jeno dengan kaki yang dia angkat salah satu sehingga Jeno yang fokus menyetir menoleh.

"Apa haa,,,,, belum puas bikin Daddy emosi dan bakalan marahin kamu lagi lalu menyesal lagi kayak tadi" ucap Jeno yang melihat tingkah Jaemin.

"Na,,,,, Daddy itu dominan dewasa jadi tolong bersikaplah sebagaimana mestinya pada Daddy" ucap Jeno sambil menatap lelaki nakalnya yang sekarang malah menaikan kedua kakinya keatas dashboard mobil.

"Benci dekat Daddy,,,,, semuanya salah" kesal Jaemin sambil menurunkan kakinya dengan cemberut karena merasa Jeno terus saja menyalahkannya tanpa tau maksud Jeno yang sebenarnya.

Mobil Jeno memasuki pekarangan rumah Jaemin dan berhenti tepat di teras rumah Jaemin..... Jaemin langsung keluar tapi langsung dikejar dan di tahan oleh Jeno.

"Lepasin!!" Teriak Jaemin saat Jeno memegang tangannya dan membawa Jaemin berjalan pintu rumah Jaemin lalu Jeno mengetuknya.

"Ngapain ketuk ketuk inikan rumah Nana" bantah Jaemin yang terus berusaha melepaskan genggaman tangan Jeno.

"Akhhh" ringis Jeno saat Jaemin mengigit lengannya yang hanya terhalang kemeja yang dipakainya dan itupun sudah basah.

"Nana,,,,, sakit nak" kata Winwin menegur anaknya yang mengigit lengan Jeno itu karena saat membuka pintu itulah yang dia liat.

Sedangkan Yuta hanya geleng geleng kepala sambil senyam-senyum karena dia tau persis apa yang baru saja terjadi pada Jeno dan Jaemin.

"Nana mau ganti baju aja" jutek Jaemin menatap Jeno sebentar lalu masuk dan berlari ke kamarnya.

"Ya udah Om Tante,,,,, Jeno pulang dulu ya" kata Jeno pada Yuta dan Winwin sambil tersenyum sungkan dalam kondisinya yang basah kuyup.

"Masuk dulu nak,,,,, kita makan" ajak Winwin sambil membuka lebar pintu rumahnya.

"Terimakasih Tante,,,,, tapi Jeno mending pulang aja udah basah juga" kata Jeno menolak dengan halus.

"Masuklah" kata Yuta tegas tak ingin dibantah.

"Tapi Om,,,,,"

"Kau sanggup melewati pengawal ku itu juga ingin tetap pergi?" Tanya Yuta dengan wajah misteriusnya menatap deretan pengawal yang menjaga rumahnya yang dibalas senyum hangat oleh Jeno.

"Tapi Jeno udah basah Om" keluh Jeno karena tidak dapat mengelak dari king mafia itu.

"Ya udah mandi aja dulu nanti Tante suruh Nana cariin kamu pakaian diruang pribadi kami" kata Winwin ramah.

Tanpa bisa menolak akhirnya Jeno masuk dan ternyata Jaemin yang sudah selesai mengganti bajunya sudah menuruni tangga.

"Nana kamu anterin Jeno ke kamar kamu ya biar dia bisa mandi terus kamu cariin baju yang cocok diruang pribadi kita ya,,,, kasian dia kalau kelamaan basah nanti malah sakit" perintah Winwin pada Jaemin saat mereka semua berdiri diruang tengah.

"Nggak mau" jawab Jaemin spontan saja dengan ekspresi juteknya saat ingat pertengkarannya dengan Jeno.

"Yakin?" Tanya Yuta to the point.

"Yakin" jawab Jaemin cepat.

"Pelayan" panggil Yuta.

"Ya tuan" kata seorang pelayan datang dengan sopan.

Jaemin menatap tak suka pelayan yang datang itu dia sepertinya masih gadis dan postur tubuhnya tinggi idaman lah kira kira.

"Kamu antar Jeno ke kamar kamu ya biar dia bisa mandi lalu kamu cariin dia baju" perintah Yuta pada pelayan itu yang membuat Jaemin menghentakkan kakinya emosi.

"Kenapa harus ke kamar dia,,,,,di rumah ini kan banyak kamar mandi" sewot Jaemin tak terima jika Daddy galaknya harus mandi dikamar pelayan itu.

"Ya terus apa salahnya,,,,, mommy suruh di di kamar kamu,,,,,kamu nya nggak mau terus mau mandi dikamar dia kok kamu malah sewot sayang" kata Winwin menunjuk pelayan itu dengan sengaja.

"Tapi ya nggak harus dia,,,,kan banyak pelayan yang lain" jawab Jaemin jelas sekali wajah tak rela nya.

"Ya udah deh Jeno,,,,, kamu pilih aja mau mandi dikamar dan dilayani yang mana?" Kata Yuta lagi menunjuk deretan pelayan yang cantik dan manis itu.

Jeno.....


Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang