EPS 02

19.8K 961 18
                                    

"Kenapa Buna" tanya Jaemin.

"Papa kamu udah tua mana sanggup" kata Buna Winwin dengan jahatnya.

"Enak aja bilang nggak sanggup, mau berapa hah? Papa masih sanggup kok hasilin bibit unggul kapan perlu sepuluh" emosi sang Papa Yuta mendengar istrinya.

"Hehehe bercanda Pa" kekeh Buna Winwin senyum malu sekaligus takut juga kalau Papa mengganas nanti.

Jaemin hanya menatap Papa yang sedang marah marah pada Bunanya lalu tertawa tiba tiba saat ingat kejadian dimall tadi.

"Papa kok pemarah banget sih? Tadi Nana juga ketemu orang pemarah kayak Papa di mall?" Kekeh Jaemin.

"Kayak Papa kamu?" Tanya Buna Winwin melotot sekaligus salah paham.

"Iya Buna" jawab Jaemin dengan polosnya.

"Lebih tampan mana dari Papa kamu?" Tanya Buna Winwin dengan mata berbinar.

"Emmmm" belum Jaemin menjawab.

"Kau benar-benar menguji kesabaran ku" kata Papa Yuta lalu menggendong Buna Winwin pergi.

"Ehh Nana tolongin Buna!!" Teriak Buna Winwin di gendongan Papa Yuta.

"Buna!,,,Papa! Mau kemana?" Kesal Jaemin lalu menghentakkan kakinya.

"Papa nyebelin!!" Teriak Jaemin menggema ke seluruh ruangan di rumah yang begitu besar itu.

_____________

Keesokan harinya

"Nana udah tampan belum ya?,,,, udah kayaknya deh" kata lelaki kecil itu berlari kesenangan keluar kamarnya di pagi hari sambil sesekali memperhatikan ponselnya.

"Pagi!" Soraknya saat sampai diruang makan lalu mengecup pipi Papa dan Bunanya.

"Bahagia banget sayang?, Ada yang istimewa kah?" Tanya Buna Winwin sambil menuangkan susu untuk Jaemin.

"Ada" jawab Jaemin.

"Apa?" Tanya Papa Yuta dan Buna Winwin.

"Orang jahat nggak boleh tau" ekspresi wajah Jaemin langsung berubah cemberut.

"Jadi gimana?" Tanya Papa Yuta.

"Kalian jahat semalam tinggalin Nana gitu aja terus kamarnya dikunci lagi" kesal Jaemin sambil memakan rotinya.

"Kan Papa hukum Buna kamu Na" jawab Papa Yuta dengan tawa kerasnya sedangkan Buna Winwin hanya tersenyum malu.

"Memangnya hukumannya apa" tanya Jaemin polos.

"Papa ci,,,,,,mmmm" mulut Papa langsung ditutup Buna.

"Ihhh,,,Nana mau berangkat aja, kesel liat Papa sama Buna rahasia rahasian nggak asik" cemberut Nana lalu pamit dengan wajah suramnya ke kampus.

"Berangkat sama siapa sayang?" Teriak Papa Yuta saat Jaemin berlari keluar rumah.

"Hyunjin Pa"

Sesampai di gerbang rumahnya Jaemin langsung masuk ke mobil karena teman Jaemin sudah menunggu rupanya.

Brak!!

"Kok pintu mobil aku dibanting Na?" Tanya Hyunjin saat Jaemin duduk.

"Nana kesel liat Papa sama Buna Nana jahat tau nggak sih" cerita Jaemin dengan wajah kesal nya sambil memangku tangannya.

"Jahat kenapa?, Ini nya dipasang biar aman" tanya Hyunjin lembut sambil membantu Jaemin memasang sabuk pengaman.

"Masa mereka semalam ninggalin Nana sendiri terus masuk kamar bahkan kamarnya dikunci" cerita Jaemin saat Hyunjin menjalankan mobilnya.

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang