EPS 21

8.7K 511 4
                                    

"Masuk" ucap Jeno saat seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya.... lalu Jeno mengambil paper bag yang diserahkan oleh pengawalnya itu dan memberikannya pada Jaemin.

"Wah,,,,enak semua" senang lelaki kecil itu sambil mengeluarkan berbagai macam Snack dari paper bag itu sehingga memenuhi setengah meja kerja Jeno.

Jeno menarik tong sampah di sudut ruangan ke dekat kaki Jaemin.

"Makanlah dengan tenang,,,,, jangan liatin Daddy kayak tadi lagi" pesan Jeno sebelum mulai bekerja.

"Kenapa sih Nana nggak boleh liatin Daddy?" Heran Jaemin sambil meminum susu pisangnya.

"Daddy nggak fokus jadinya" jawab Jeno yang terdengar sangat tak logis di telinga Jaemin.

"Ihh Daddy aneh" kata Jaemin sambil mengangkat bahunya acuh.

Jaemin membuka sebungkus roti tawar dengan selai coklat lalu melahapnya dengan penuh semangat sampai pipinya menggembul dan benar saja ternyata Jeno yang bermasalah di tatap atau tidak tetap saja dia tidak fokus jika ada Jaemin.....

Jeno menutup laptopnya dan memilih duduk bersandar saja menatap Jaemin yang tengah makan itu.

"Daddy enak banget" kata Jaemin menatap Jeno sambil memakan rotinya.

"Iya enak banget ya,,,, pantes kamu nggak ngasih Daddy" kata Jeno menyindir.

"Aaaa,,,,ini" kata Jaemin malu malu sambil menyuapi Jeno.

Jeno memakan tempat bekas gigitan Jaemin di roti itu yang membuat Jaemin heran.

"Kok Daddy makan bekas gigitan Nana? Tanya Jaemin.

"Kenapa nggak boleh" tanya Jeno balik.

"Terserah Daddy" kekeh Jaemin lalu melahap habis sisa roti yang tertinggal dalam dua gigitan.

"Astaga" terkejut Mark yang taunya sudah berdiri saja disebelah Jeno duduk melihat Jaemin makan.

"Kebiasaan kamu" kata Jeno sambil menatap Mark yang selalu masuk tanpa mengetuk pintu.

"Kak jahat mau" kata Jaemin yang sedang membuka lagi sebungkus marshmellow kesukaannya sambil terus mengunyah.

"Aaaaa,,,,," dengan tak tau dirinya Mark membuka mulutnya melewati Jeno begitu saja.

"Enak kan?" Tanya Jaemin setelah Mark mengunyah marshmellow yang disuapin nya.

"Enak" jawab Mark sambil berdiri didepan Jaemin yang duduk dimeja itu lalu membukanya lagi dan yang paling menyebalkan lelaki polos itu menyuapinya kembali sambil terus menatap Mark dengan geli saat mengunyah makanan.

Prakkk

"Apa kalian lupa kalau aku di sini?" Tanya Jeno galak.

"Aku pergi dulu ya Na" kata Mark cepat sebelum harimau mengajaknya baku hantam.

"Ehh lupa" Mark menepuk jidatnya saat lupa menyampaikan tujuan utamanya datang ke ruangan Jeno.

"Rapat direksi jadinya dilakukan sehabis makan siang karena jam udah nanggung" kata Mark sebelum menutup pintu yang hanya didengar tanpa direspon oleh Jeno.

Jaemin menunduk menatap ekspresi galak Daddy nya lalu segera turun dengan pelan dari meja walaupun sedikit kesusahan dan dengan beraninya kembali duduk di atas pangkuan Jeno.....

Jaemin duduk miring menduduki kedua paha Jeno lalu mendongak menatap Jeno yang ekspresinya begitu datar tapi tergambar jelas bahwa pria dominan itu sedang marah.

"Daddy maafin Nana" ucap Jaemin pelan sambil memeluk Jeno.

"Nggak usah manja manja lagi sama Daddy kalau ujung ujungnya kamu lupain Daddy disaat ada pria dominan lain" jawab Jeno dingin.

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang