EPS 38

7.9K 404 11
                                    

Pesta pernikahan yang teramat mewah dan megah dihadiri oleh ratusan tamu dengan penjagaan teramat ketat karena Yuta tak ingin terjadi kesalahan seperti di masa lalu......

Tapi apa boleh buat kejadian itu seperti terulang kembali tanpa bisa ditebak ataupun diprediksi......

Pesta sekaligus perkumpulan pebisnis membuat orang-orang sangat antusias untuk datang dan diliput banyak media.....

Tak ada yang akan menyangka bahwa Hyunjin akan menjadi perusak dari pesta ini bahkan tindakannya menjadi akhir dari semuanya.

"DADDY!!" teriak Jaemin sebelum peluru yang ditembakkan Hyunjin tanpa bisa diprediksi mengarah ke pelipis Jeno.

"TIDAK!!" teriak Jeno.

Hyunjin masih berdiri di dekat Jaemin dan Jeno tapi saat mereka lengah tanpa disadari Hyunjin mengeluarkan pistol dari saku dan dengan sangat cepat melakukan itu seperti sekejap mata.....

Jaemin yang menoleh bertepatan sebelum Hyunjin melakukan tembakan segera berjinjit merangkul kepala Jeno dengan cepat tapi peluru itu terlalu dekat bahkan tak sampai sedikit peluru itu telah mengenai bahkan menembus kepala bagian belakang Jaemin.....

Tetes demi tetesan darah mengalir membasahi jas pengantin berwarna putih yang Jaemin kenakan dalam sekejap.

"Hyunjin,,,," ucap Jaemin dengan lirih penuh kekecewaan berbalik menatap Hyunjin lalu meneteskan air matanya.

Saat itulah pondasi dalam diri Hyunjin goyah..... pistol yang dipegangnya jatuh bersamaan dengan berlututnya dia di lantai penuh penyesalan.

"Jaemin" Jeno merangkul Jaemin dengan air mata yang sudah tak dapat dibendung lagi.

"Daddy,,,," senyum tulus Jaemin dengan tangannya masih sempat mengelus wajah Jeno tapi dengan sebuah tatapan yang membuat hati Jeno semakin hancur.

Perlahan kesadaran Jaemin mulai hilang seiring dengan tetesan darah yang terus mengalir seperti hujan membasahi jas pengantin yang tadinya begitu indah sekarang berubah menjadi lumuran darah.

"Jaemin!" tangis Jeno bergetar memeluk submissive yang baru menjadi istrinya beberapa jam yang lalu.

Tubuh Jaemin sudah lemah tak berdaya dalam waktu yang begitu singkat bahkan 3 menit belum berlalu.....

Pengawal dengan sigap membantu lalu membawa Jaemin ke rumah sakit.....

Keempat orang tua Jaemin dan Jeno tersentak mendapati kenyataan ini yang terjadi hanya hitungan detik tapi akan menjadi awal dari sebuah kehancuran.

"KAU!!" teriak Yuta mengangkat tangannya dengan bergetar menahan amarah yang membakarnya lalu mengambil pistol yang terjadi di atas lantai itu lalu mengarahkan nya pada salah seorang tamu.

Dan sekitarnya liputan media tentang pernikahan itu hilang begitu saja dari media massa tapi ratusan dan menjadi saksi atas peristiwa itu.

Dorrr!

"IBU!" Teriak Hyunjin berlari.

Tembakan itu tepat mengenai perut ibu Hyunjin lalu terjatuh ke lantai dan saat Hyunjin sampai di sana setelah berlari dari atas pelaminan ibunya telah tiada.

"TIDAK!" teriak Hyunjin memeluk ibunya yang sudah tergeletak tak bernyawa diikuti sang ayah yang tiba-tiba penyakit jantungnya kumat.

Hyunjin berdiri dengan susah payah setelah hampir dari separuh nyawanya pergi seiring dengan kematian ibunya.

"Aku yang salah,,,, kenapa dia yang kau buat membayar kesalahanku" kata Hyunjin dengan air mata yang tak henti-hentinya menetes.

Detik ini juga Hyunjin sadar bahwa tak ada submissive yang pernah dia cintai melebihi rasa cintanya pada ibunya tapi tidak hari ini dia harus melihat ibunya mati dengan sia-sia hanya untuk membayar kesalahannya.....

Dari atas pelaminan Yuta tertawa seperti orang gila dalam suasana kekacauan dan sesaknya saat ini memikirkan putranya.....

"Kau pikir anakku juga bersalah hahh!!" Teriak Yuta lalu melempar vas bunga kaca yang tepat mengenai kening Hyunjin.

"Jangan menyesal,,,, kau tahu hukum alam hanya nyawa dibayar dengan nyawa lalu apa lagi yang kau tangiskan" kata Yuta yang memakai nada bicara seorang psikopat.

"Tapi bukan Jaemin yang ingin aku le,,,,," bahkan untuk berucap saja lidah Hyunjin sudah kelu.

Kehilangan ibu yang menjadi support system dalam hidupnya serta dia telah membunuh seorang wanita hebat yang selalu ada dan mendukungnya selama ini bahkan Hyunjin menembak submissive dengan tangannya sendiri.....

Rasa cinta benar-benar membutakan hati dan pikirannya sampai dia harus kehilangan orang-orang yang dia sayangi.....








_____________________

Jeno mendorong ranjang pasien Jaemin bersama suster dengan perasaan yang sudah tak bisa lagi digambarkan......

Kenapa ini semua harus terjadi tepat di hari pernikahan mereka dan kenapa Jaemin harus mengorbankan dirinya sendiri hanya demi menyelamatkan Jeno.

"Jaemin,,," rintih Jeno menandatangani surat perjanjian sebelum dilakukan operasi Jaemin dengan tangan bergetar.

Jeno menatap jeemin yang sudah berlumuran darah itu di atas ranjang pasien sudah tak ada lagi kata yang harus Jeno ucapkan lagi untuk mewakili perasaannya saat ini.

"Kau harus kuat sayang" kata Jeno mengecup kening Jaemin lalu Jaemin langsung dibawa masuk ke ruang operasi.

Jeno menyuruh Jaemin kuat dia saja saat ini rasanya sudah tak kuat rasanya bahkan jika Jaemin pergi Jeno ingin segera cepat menyusulnya.

Saat kaki Jeno sudah tak sanggup menopang badannya dia terduduk lemas di depan pintu ruang operasi sendirian dengan tatapan yang kosong......

Kejadian barusan benar-benar menghancurkan hatinya serta rasa sakit melihat Jaemin yang harus mengorbankan dirinya hanya untuk menyelamatkan Jeno.....

Masih terbayang jelas diingatan Jeno tetesan demi tetesan darah yang membasahi jas pengantin berwarna putih yang tadinya begitu indah melekat di tubuh Jaemin.....

Segenap harapan yang tertopang nyata gini telah sirna, berjuta kebahagiaan yang dinantikan seolah pergi, ratusan harapan seolah hilang berlabuh mencari titik terang sebuah takdir.

"Tuhan jangan ambil dia secepat ini izinkan aku menyayangi, mencintai dan membahagiakannya jangan kau ambil begitu cepat,,,,, bahkan aku belum memulainya tapi kenapa kau seolah membuat ini telah berakhir" rintih Jeno dalam hatinya yang sudah begitu hancur.

"Berikan aku kesempatan Tuhan untuk bisa bersamanya kau menghadirkan dia dalam hidupku sebagai orang yang sangat jauh berbeda dari yang lain hingga hatiku bisa terbuka,,,, aku tak ingin kehilangannya Tuhan" tidak ada kata lagi kata yang mewakili perasaan Jeno saat ini rasanya semua telah sirna.









________________________

"Jeno pun bukanlah orang yang bersalah,,,, tapi kau harus tetap membayar apa yang telah kau perbuat kurasa kehilangan wanita yang sangat kau cintai itu sebanding dengan apa yang kau lakukan" ucap Yuta sebelum pergi meninggalkan acara pesta lalu menuju ke rumah sakit bersama orang tuanya Jeno.

Dalam dunia mafia hukum alam adalah undang-undang dasarnya dimana jika kau merusak maka kau harus menanggung akibatnya dan jika kau membunuh maka kau juga harus bersiap untuk sebuah kematian.....

Entah itu diri kau sendiri, teman, dan sahabat orang yang kau cintai bahkan bisa jadi keluarga kau sendiri.

^^^Sedikit pesan^^^

°°°Jangan sampai sesuatu yang hari ini kau berbuat akan menjadi sesalan di masa depan karena mempertahankan sebuah cinta hakiki dan dari hati itu sulit....

Ketahuilah cinta itu keikhlasan bukan sebuah paksaan atau pun sebatas hasrat untuk memiliki tapi bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang bukan ditakdirkannya untuk kita.....

Salam sehat maaf Author membuat perasaan kalian gundah dengan membaca beberapa bab ini°°°°.

Jangan lupa vote and komen guys 😉

Kesayangan CEO (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang